BAGIAN 2 : How it started

127 18 0
                                    

Halo babe! 💋
Welkom bek tu mai yutup chenel!
ehehe

Hari ini hujannya deras sekali lhoo, jadi kangen mantan hwhwhw

- Selamat reading! ✨ -

Saat itu, Nala sedang terburu buru memasuki area sekolahnya. Ini masih Masa Orientasi Siswa, Nala tidak boleh terlambat. Ia berlari mencari dimana kelas gugusnya berada. Ketika menemukannya, Nala lekas memasuki kelas sementaranya itu. Namun, baru menapakkan kaki didepan pintu kelas, badannya terdorong kebelakang. Untungnya ia tidak terjatuh.

Ia mendongak, menyadari yang menabraknya adalah laki laki yang lebih tinggi darinya. Rambutnya hitam kelam, sorot matanya tajam dan kulitnya putih. Tampan sekali.

Laki laki itu mengambil topinya yang jatuh, lalu menatap Nala, "Maaf."

Belum sempat Nala menjawabnya, orang itu sudah pergi. Nala dibuat berdecih kecil dibuatnya, "Sombong amat."

Nala melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda tadi, untungnya ia tidak terlambat.

Keesokan harinya.

Nala melihat laki laki itu dipojok kelas. Nala baru tau, ia satu kelas dengan laki laki yang menabraknya kemarin.

Laki laki yang diketahui bernama Madava Raidan itu sudah mendapatkan teman saja. Nala sedikit iri. Sampai saat ini ia belum memiliki teman.

Rai itu termasuk siswa yang aktif saat ada sesi tanya jawab. Publik speaking-nya bagus sekali, auranya juga tidak main main. Tipe siswa yang cocok jadi ketua kelas.

Keesokan harinya lagi.

Hari ketiga, hari terakhir Nala berada di gugus 5. Karena besok, kelas sudah dibagikan.

Nala penasaran, apakah ia akan sekelas dengan Rai?

Nala melirik Rai yang sedang membaca novel, dengan telinga yang disumpal headseat.

Bukan termasuk orang yang mudah bergaul, tapi orang orang datang dengan sendirinya untuk berkenalan dengan Rai. Ah, Nala semakin iri.

Meski Rai terlihat sinis, ia sudah mendapatkan banyak teman. Sebenarnya hanya tiga orang. Tapi Nala menganggap itu sudah banyak, karena Nala sampai saat ini hanya memiliki satu teman saja.

"Kira kira besok kita sekelas nggak?" Nala menoleh kearah teman sebangkunya.

"Nggak tau." Kanaya menjawab cuek.

Nala menghela napas. Kanaya benar benar ciri inrovert yang tidak mau diganggu. Apakah hubungan antara Nala dan Kanaya termasuk dalam kategori teman?

Hari berikutnya.

Nala tidak satu kelas dengan Kanaya, Rai maupun ketiga teman Rai. Nala berada dikelas 7-4, sementara Kanaya ada dikelas 7-3. Kira kira Rai dikelas mana, ya?

Untuk itu, Nala masih berdiri dipapan pengumuman. Matanya menelusuri daftar nama, mencari cari dimana nama orang yang selalu menarik perhatiannya.

Ah, ketemu. Madava Raidan berada dikelas 7-5. Dikelas itu juga ada Javier, Shaka dan Nathan, mereka teman teman Rai. Beruntungnya.

Hari berikutnya lagi.

Rai dan teman temannya benar benar menarik perhatian kakak kelas. Dalam sekejap mereka berempat sudah terkenal saja.

Mata Nala tidak bisa tidak melirik mereka dipojok kantin sana. Ah, tidak. Ia tidak bisa menahan diri melirik Rai. Sekarang ada tambahan anggota pada geng itu. Perempuan memakai jaket yang mirip dengan yang dikenakan Shaka. Nala belum tau namanya.

Nala's CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang