Di massion mewah, seorang wanita tengah berdiri menghadap dinding, maniknya berbinar menatap foto yang tertempel besar pada dinding depannya.
Senyum lebar terukir dibibir wanita itu saat dikembali teringat akan hari bersejarah dalam hidupnya, hari yang begitu membuatnya bahagia.
Tentu itu hari pernikahaanya dengan seorang yang sangat dicintanya.
Kim jisoo, nama wanita yang sekarang berubah marga menjadi ' oh' , jisoo yang dulunya hanya seorang karyawan biasa diperusahaan kecil yang berada dikawasan perdesaan tidak menyangka akan dinikahi oleh seorang pria yang begitu sangat mapan.
Oh sehun, nama pria yang telah menjadi suaminya, sehun tidak hanya seorang pria mapan tapi juga tampan, membuat teman temannya yang berada di desa merasa iri padanya karena berhasil mendapatkan pria seperti oh sehun
Baiklah , jisoo akan menceritakan sedikit pertemuannya dengan sehun hingga mereka menikah seminggu yang lalu.Dia dan sehun saling berkenal enam bulan yang lalu, dimana saat itu sehun yang berprofesi dokter datang didesanya , bekerja sebagai dokter sukarelawan didesanya.
Tentu saja mendengar ada dokter yang memiliki wajah tampan membuat gadis gadis desa jisoo penasaran dan ingin melihat wajah sang dokter itu, tak kecuali jisoo.
Jisoo yang kebutalan anak kepala desa merasa beruntung karena ayahnya menyuruh menemaninya untuk menyambut para dokter yang akan membantu desa mereka dan saat melihat sehun yang berdiri dengan para dokter muda yang lain , langsung jatuh cinta pada sehun pada padangan pertama.
Mengingat bagaimana usahanya mendapatkan hati sehun membuat jisoo tersenyum sendirinya, nyatanya dia sangat berutung karena sehun juga memiliki perasaan sama dengannya.
"Suami ku sangat tampan" katanya sambil melihat foto sehun yang memeluknya, "oh tuhan hampir saja aku lupa!" Paniknya setelah mengingat apa yang tadi dia kerjakan sebelum dia berakhir melihat foto pernikahannya.
Jisoo lantas berlari cepat menuju dapur, segera mematikan kompor saat melihat ikan yang dia goreng hampir gosong.
"Syukurlah aku tidak membakar rumah ini" gumannya menghela nafas lega, hampir saja dia membakar rumah sehun, jika itu terjadi dia akan tidak memaafkan dirinya sendiri seumur hidup.Jisoo lalu melirik jam dinding yang ada didapur, hampir jam makan malam.
"Apa sehun akan terlambat lagi?" Gumannya sambil menghela nafas panjang.
💎💎💎
Matahari kembali menyinarkan sinarnya dibumi, jisoo yang tidur diatas king size , nampak mulai terjaga, direngangkan kedua tangannya sebelum meraba tempat disampingnya yang biasa menjadi tempat suaminya tidur.
Mengernyit kecil saat merasa tempat tidur sehun telah kosong, jisoo langsung membuka matanya, keningnya mengernyit.
"Apa sehun tidak pulang semalam?" Gumannya , ada raut cemas diwajah wanita itu memikirkan sang suami.
Walaupun jisoo sudah biasa sehun tidak pulang karena kesibukan sebagai seorang dokter tetap saja jisoo mencemaskan sehun, apalagi sehun dari semalam tidak mengabari dirinya.
Jisoo yang cemas pada sehun lantas mencari ponselnya, merasa kecewa saat tidak mendapati satupun pesan maupun telepon dari sehun.
"Sebaiknya aku hubungi dia saja"
Jisoo lalu mencoba menghubungi sehun, panggilan pertama pria itu tidak mengangkatnya, begitupun yang kedua , hingga ketiga panggilan teleponnya akhirnya tersambung."Halo sayang kamu dimana, aku me-"
"Maaf dokter sehun sedang berada di ruang operasi, silahkan hubungi dia nanti" kata seorang diseberang sana sebelum akhirnya panggilan mereka terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNHOLY
FanfictionKim jisoo mengira dia telah menikah dengan seorang pria baik,tapi nyata jisoo tidak tahu kalau pria yang dia nikah menyembunyikan banyak rahasia darinya