5

294 32 10
                                    

Seperti biasa pagi ini jisoo memulai harinya dengan menyiapkan sarapan untuknya dan sehun.

Senyumnya terukir puas melihat hasil masakannya yang sudah terhidang rapi di atas meja makan.

Tak lama sehun memasuki area ruang makan, dan tentu saja dengan penuh antusias jisoo melangkah menyambut sang suami.

Jisoo mengandeng mesra lengan sehun dan membawanya menuju meja makan, tanpa menyadari jika raut sehun terlihat sedikit risih dengannya.

"Aku sudah memasak semua makan kesukaan mu pagi ini, aku yakin kau pasti senang" riang jisoo berkata sambil melihat wajah sehun yang tampan.

Ya, jisoo sengaja bangun lebih awal pagi ini , karena dia ingin membuat semua makanan yang menjadi kesukaan suaminya.

Sehun melirik meja makan di depannya yang sudah di penuh dengan masakan buatan jisoo.

Wanita bodoh, apa dia pikir perutku akan mampu  menampung semuanya.
Lagian bukankah ini pemborosan, siapa yang akan memakan makanan sebanyak ini di pagi hari.

Sehun hanya dapat menyimpannya rasa kesalnya didalam hati, seandainya sehun tidak mengingat dia harus berakting sebagai suami yang baik, sehun tentu saja akan memaki jisoo habis habisan karena telah membuang uangnya dengan perncuma.

"Ya, tentu aku senang" jawab sehun dengan senyum palsunya.

Mendengar itu membuat jisoo lebih tersenyum, keduanya lalu mulai menyatap makan pagi mereka dengan jisoo yang mendominasi pembicaraan mereka dan sehun yang mencoba sabar akan kecerewetan jisoo.

"Oh ya yeobo, kau tahu taehyung tentangga kita yang kemarin malam bertemu dengan kita didepan rumah... " kata jisoo yang sedari tadi terus mengoceh " rupanya dia juga sangat menyukai bunga loh, dia tahu banyak hal tentang bunga, bahkan katanya dia memiliki rumah kaca penuh bunga dipengkarangan belakang ru-"

Tak!!

Jisoo tidak meneruskan kata katanya karena suara sumpit yang sehun letakan dia atas meja tiba tiba.

Tampaknya jisoo sedikit terkejut, dilihatnya sehun yang sudah menoleu padanya.

"Bukankah aku sudah bilang padamu untuk berhati hati dengan orang yang baru kau kenal.." kata sehun masih menatap jisoo.

Kepala jisoo teranggung kecil "ya, tapi aku rasa taehyung bukan orang yang jahat, yeobo" jawab jisoo , mencoba lebih berhati hati dalam bicara.

Sejak pertama bertemu sehun hingga pada akhirnya mereka menikah, jisoo tidak pernah mendapati ekpresi sehun yang begitu serius
Apakah suaminya sedang marah padanya.

Berpikir seperti itu jisoo menjadi takut, karena telah membuat sang suami marah

Sehun memperhatikan mata jisoo mulai berkaca kaca, lantas pria itu cepat melembutkan wajahnya, "maafkan aku..." kata sehun selembut mungkin, jika saja dia tidak membutuhkan jisoo untuk menutupi sisi gelap dalam hidup, sudah pasti sehun akan membuang jisoo ke pelacuran.

"Jisoo tolong mengerti, disini beda dengan desa tempatmu tinggal, banyak orang jahat dikota ini, aku hanya tidak ingin mereka menyakitimu" masih sehun berbicara dengan nada selembut mungkin.

Oh ayolah sampai kapan dia harus membunjuk wanita bodoh ini.
Jisoo menatap sehun, melihat bagaimana tatapan sang suami yang menatapnya dengan tulus.

Ya tuhan, jisoo sangat berterima kasih karena dia telah diberikan sosok suami yang begitu perhatian padanya.

Jisoo akhirnya mengangguk mengerti, "aku juga minta maaf karena sikap ku begitu kekanak kanakan, harusnya aku mengerti kau seperti tadi karena mencemaskan ku..." kata jisoo, tangan wanita meraih tangan sehun di atas meja makan, mengenggamnya lembut "terima kasih yeoboo, aku sangat bersyukur tuhan memberi suami yang baik padaku" tambahnya dengan senyum benar benar tulus.

UNHOLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang