Gilang dan museum kota

31 5 0
                                    

Hi! Nisa balik lagi

Oh iya sebelum mulai bisa minta tolong support akun Nisa dan teman Nisa ya-! Supaya cerita ini bisa berlanjut.

Jangan lupa follow aku dan temanku lleaam

Follow ig ku juga ya di
@annisa_laylia
@aksarannisa__
@lleaam

Absen dulu siapa yang udah nunggu cerita ini!✋

Vote dulu aja kali aja lupa

Komen dulu juga boleh

Lets go!!!

"Kalau rumah adalah tempat ternyaman, lantas mengapa rumahku seperti tempat kehilangan?"

• Arkatama Gilang Shankara •

"Punya keluarga bahagia adalah anugerah terindah dari Tuhan"

• Faleesha Sastrana Jingga •

Diam termangu, duduk memangku teh hangat bercampur madu itulah cara Gilang menghabiskan waktu luang di hari libur. Bosan? Tentu saja, terkadang di saat seperti ini ia butuh teman laknatnya itu. Menghela nafas berat, baru setelahnya ia membuka room chat  dengan sahabatnya yang setengah gila. Tak munafik terkadang sahabatnya mampu membuat moodnya kembali membaik.

Ia kemudian beranjak, dan merebahkan dirinya di kasur kesayangnya, membanting gawainya di atas kasur, sangat bosan, temannya memiliki acara sendiri, tidak ada yang sudi bermain ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia kemudian beranjak, dan merebahkan dirinya di kasur kesayangnya, membanting gawainya di atas kasur, sangat bosan, temannya memiliki acara sendiri, tidak ada yang sudi bermain ke rumahnya. Sial memang.

"Buat apa rumah besar kalau enggak ada kebahagiaan,buat apa kaya kalau hidup gue ngerasa enggak berwarna," monolog Gilang menatap langit-langit kamarnya.

"Kadang gue iri sama anak laki-laki yang jadi kebanggaan papa, gue anak tunggal, papa pergi, keluarga berantakan rasanya huft," sambungnya, kini pandangannya sudah beralih ke foto masa kecilnya yang ada di atas nakas.

"Dulu pas masih kecil indah ya? Papa masih bertahan, mama masih ngasih kebahagiaan, keluarga masih utuh enggak berantakan, tapi sekarang? Udah beda ya? Gilang sekarang harus kuat sendirian, Gilang masa kecil, woy lo sadar enggak sih lo bahagia banget dulu," monolognya sambil menunjuk diri kecilnya di dalam foto.

Ia meletakkan fotonya asal, kemudian meraup wajahnya,"kemana ya hari ini?"

Ia kembali membuka gawainya, jarinya membuka sosial media, ah iya ia baru ingat masalah kalungnya yang hilang, kali ini nampaknya ia harus melapor ke admin 'Lambe Julid Baswara' berharap dengan hal demikian kalungnya bisa ditemukan, secara akun tersebut paling update dalam melakukan hal apapun. Menelisik lagi ia menemukan tweet di akun sekolahnya.

Lose Perfect (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang