Hi guys balik lagi sama aku
Jangan lupa follow aku dan temanku lleaam
Vote dulu aja takutnya lupa
Komen dulu yang banyak mwehehe
Lets go
"Hidup dewasa ternyata semenyakitkan ini ya? Kepala gue rasanya penuh."—Arkatama Gilang Shankara.
***
Jaket denim masih melekat di tubuhnya, sejak tadi lelaki itu nampak diam termenung sambil sesekali menghela nafasnya kasar, seharusnya memang ini sudah jam pulang, namun Gilang masih diam di parkiran. Bagas yang melihatnya pun ikut terdiam, dirinya enggan membuka suara, lalu mana sahabatnya yang lain? Mereka sudah pulang. Seminggu sudah Gilang terusir dari rumahnya, kini ia mengerti mengapa dewasa seberat ini. Ia mengerti bagaimana sulitnya hidup dan sudah merasa malu bergantung dengan orang lain.
"Gas, mending lo pulang duluan deh, gue masih mau cari kerja part time, karena duit gue menipis, terus juga gue mau cari kos-kosan, nggak mungkin gue ngerepotin lo terus," ungkap Gilang dengan pandangan masih mengarah ke depan.
Bagas yang sedari tadi diam kali ini menoleh, "gue sama sekali nggak repot kok."
Gilang menghela nafasnya berat, kini pandangannya mengarah ke Bagas, ia pun menepuk bahu Bagas, "gue udah banyak repotin lo sama yang lain Gas, itu udah buat gue hutang budi banyak."
Bagas menepis tangan Gilang kasar, "kayak sama siapa aja lo."
"Ck, lo nggak tau, setiap malam gue ngerasa hidup gue nggak berguna, gue cuma nyusahin orang," ujar Gilang lirih.
"Lebih baik kita pulang aja Lang," ajak Bagas.
"Lo balik duluan aja, kan tadi gue udah bilang."
"Sama-sama."
"Gue mau cari kerja!"
"Kepala batu lo!"
"Selama seminggu ini gue banyak nyusahin lo Gas, please kali ini aja gue mau cari kerja," mohon Gilang.
Bagas menghela nafasnya pasrah, "oke-oke, lo boleh cari kerja, tapi inget Lang lo harus pulang, jangan kemaleman nanti mama gue nyariin."
"Siap, gih sana lo pulang," usir Gilang.
"Dasar anak konglomerat turun tahta jadi melarat!" Ejek Bagas sambil memasang helm fullface nya.
"Sialan lo!" Tidak ada jawaban, Bagas hanya tersenyum di balik helmnya, dan langsung menancap gas meninggalkan Gilang yang merasa dongkol itu.
•••
Lukisan di depannya sangatlah indah, Eca sudah melukis sebanyak dua lukisan sekaligus, dirinya masih enggan beranjak dari tempatnya. Ia sangat takut pulang ke rumah, kejadian di mana ia menemukan mamanya terus terulang di kepala. Jika semua orang berpikir Eca pulang ke rumah dengan segenap ketenangan maka mereka salah, setiap kali Eca pulang akan berakhir menangis di bawah guyuran shower hingga tubuhnya menggigil.
Tuk..
Mulut Eca menganga, lukisan ketiga yang sedang ia lukis terjatuh karena ditendang oleh siswi di depannya yang kini memandangnya sinis. Eca kira seminggu setelah kejadian itu berlalu semuanya akan membaik, namun siapa sangka bahkan setiap hari ada saja yang membuat Eca emosi.
Eca berdiri dengan mata nyalang menatap siswi di depannya, "MAU LO APA SIH! GUE DARI TADI DIEM YA!"
Siswi tersebut tersenyum sinis, "nggak usah cari muka deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose Perfect (On Going)
Teen Fiction©️2022 'Lose Perfect' aksarannisa and lleaam [BANTU SUPPORT AUTHOR DENGAN FOLLOW AKUN WATTPADNYA Ya :)] Baca selagi on going yuk collaboration aksarannisa ft lleaam PERHATIAN!! Karya ini sudah menjadi kepemilikan, jangan asal mengambil tanpa at...