BAB XIX : Manipulative

41.6K 4.8K 79
                                    

Rezef pulang dari istana dengan wajah yang penuh lebam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rezef pulang dari istana dengan wajah yang penuh lebam. Dia berulang kali meringis, merasakan kesakitan akibat dari luka-luka yang di dapatnya. Matanya, memancarkan dendam yang besar.

Tania, istri Rezef yang memang telah menunggu kepulangan pria itu, mendadak terkejut melihat penampilan Rezef yang mengenaskan.

"Astaga, suamiku, apa yang telah terjadi padamu?!" Tania segera menghampiri Rezef dan menuntun pria itu untuk duduk di sofa mahal mereka.

"Diamlah! Ini sangat menyakitkan." Desis Rezef.

"Bagaimana bisa kamu berakhir seperti ini? Siapa yang telah melakukan ini padamu?!"

"Jalang bernama Edeline itulah yang melakukannya. Wanita sok itu benar-benar membuatku geram."

"Edeline? Duchess buangan itu?"

"Ya!"

"Bagaimana bisa kamu kalah dengan perempuan bodoh sepertinya suamiku." Tania marah. Marah pada kenyataan bahwa Edeline mampu membuat suaminya seperti ini.

"Shht... dia sepertinya telah mencuci otak dan menghasut semua orang untuk berpihak padanya. Bahkan Raja dan Menteri sekalipun." Sembari meringis, Rezef menceritakan semua pemikirannya.

"Dia pasti menggunakan sihir, suamiku!"

"Ya, itu pasti! Aku harus menyingkirkan wanita itu segera. Jika tidak! Rencanaku bisa gagal sepenuhnya."

Tania tersenyum licik. Muncul satu ide di benaknya. "Suamiku... biarkan aku yang mengurusnya."

"Apa kamu bisa?" Rezef bertanya ragu-ragu.

"Ini mudah suamiku. Tetapi sebelum itu, aku ingin kamu membeli saham butik milik Frank. Pria itu benar-benar menjengkelkan, sayang. Dia tadi tidak menyerahkan barang yang aku mau dan sama sekali tidak memperdulikan aku." Tania berkata manja. Merayu suaminya.

"Memangnya barang apa yang kamu mau?"

Tania menyandarkan kepalanya di bahu sang suami. "Aku hanya ingin gaun yang saat ini tengah terkenal di kalangan para bangsawan itu untuk menjadi milikku seorang."

"Kamu pasti telah melihat berita di surat kabar, kan? Aku ingin gaun itu, suamiku. Aku hanya ingin barang itu menjadi milikku." Tania berkata dengan sedih.

Rezef memegangi pipinya yang lebam dan dalam sekejap bangkit dari duduknya. "Lakukan apa yang kamu mau, aku lelah. Segera urus wanita sialan itu!"

"Baiklah, suamiku. Kamu yang terbaik sayang." Tania sedikit berteriak saat Rezef mulai terlihat menghilang dari pandangannya.

"Rose!"

"Ya, Nyonya?" Rose tergopoh-gopoh menghampiri Tania. Wajahnya di penuhi ketakutan. "Ada apa Nyonya?"

"Siapkan aku wine termahal. Dan nyalakan musiknya."

Rose tanpa gerakan lama langsung melaksanakan perintah Tania.

Invincible VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang