BAB XI : Vow

40K 4.7K 66
                                    

Edeline telah tiba pada pesta perayaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edeline telah tiba pada pesta perayaan. Pada saat Kusir kuda membukakan pintunya, mendadak pria itu membeku di tempatnya. Dan bahkan setelah Edeline telah menggapai tangannya dan turun, dia masih berada di posisi yang sama.

Tes!

Kusir itu sesaat tersadar karena bau amis yang menetes dari hidungnya. Saat dia mencoba menyeka hidungnya, yang di dapatinya adalah darah segar yang kental.

Edeline tak sadar akan kondisi Kusir itu. Dia terus saja berjalan hingga sampai di depan pintu masuk yang sudah tertutup dan di jaga oleh dua prajurit kerajaan.

Kebetulan memang, Edeline terlambat selama beberapa menit dari waktu yang sudah di tentukan. Dan tentu saja itu karena perjalanannya yang tidak mulus sama sekali.

"Umumkan kedatangan Baronnes Luciana!" Titah Edeline dingin.

Kedua prajurit itu tidak bergeming sama sekali. Dari awal Edeline turun dari kereta kudanya, mereka sudah terpana dengan penampilan dan kecantikan wanita itu. Rasanya seperti melihat bidadari yang turun dari surga ke tujuh.

"Apa kalian tuli?" Tanya Edeline kasar, saat ia tak mendapatkan jawaban apa-apa dari kedua pria di hadapannya.

Edeline semakin mengerutkan keningnya. "Hidung kalian berdua mengeluarkan darah."

Pernyataan itu sontak membuat keduanya tersadar. Dengan cepat, keduanya menyeka darah yang menetes dari hidung mereka dan kembali pada sikap normal seperti biasanya.

"Maaf, Nyonya, apa anda memiliki undangan?"

"Umumkan saja kedatanganku. Apa kalian tuli?"

"Maaf, Nyonya meskipun anda sangat cantik. Tapi, tanpa undangan kami tidak bisa membiarkan anda masuk begitu saja."

"Semua hal yang terjadi akan menjadi tanggung jawabku. Aku akan mengirimkan kalian masing-masing sepuluh ribu gulden, apa itu cukup?"

Kedua prajurit itu menganga di tempat. Mereka tidak percaya akan apa yang mereka dengar.

Sepuluh ribu gulden?! Itu banyak sekali.

"Bagaimana kami bisa mempercayai, Nyonya?" Bagaimana pun mereka tidak boleh asal percaya pada orang mana pun dan harus bersikap skeptis terlebih dulu.

"Pintu keluar dan masuk hanya satu. Ketika pulang nanti kamu bisa mencegahku. Atau besok kamu datangi saja kediaman Baronnes Luciana. Kalian pasti tahu, bukan?"

Kedua prajurit itu bukan semakin yakin, malah mereka semakin ragu. "Tapi kediaman itu telah lama kosong, Nyonya."

"Saya adalah Edeline Luciana. Penerus sah Baronness Luciana. Apa itu belum cukup sebagai pembukti identitasku?"

Kedua prajurit itu tertegun. Siapa yang tidak mengenal Edeline Luciana? Istri dari Duke Belmond dan Anak perempuan satu-satunya dari Duke Franciscus. Meskipun rumor mengatakan bahwa, Edeline adalah pasangan dan anak terbuang, tapi tetap saja dia tidak bisa di remehkan.

Invincible VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang