BAB XXVII : Arrived

27.3K 3.8K 399
                                    

Edeline mengerjapkan matanya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edeline mengerjapkan matanya perlahan. Cahaya yang perlahan masuk membuat Edeline bisa melihat wajah tampan dengan garis-garis tegas seseorang yang menatapnya dengan raut wajah penuh kekhawatiran.

Edeline melirik tangannya yang di genggam oleh telapak tangan hangat Alexander. "Duke Belmond?"

"Ya, ini saya. Apa yang kamu rasakan? Apa kamu baik-baik saja? Apa ada yang sakit?"

Edeline tidak terlalu mendengar pertanyaan pria itu. Yang dia tahu setelah Alexander bertanya, pria itu langsung pergi meninggalkannya dan memanggil nama dokter untuk segera datang.

"Nyonya Luciana baik-baik saja. Obatnya bekerja dengan baik. Tidak perlu khawatir."

Edeline bisa mendengar helaan nafas lega yang keluar dari bibir Alexander. Setelah berbincang-bincang sedikit dengan dokter, Alexander kemudian duduk di samping tempat tidur Edeline dan kembali menggenggam erat tangan wanita itu yang membuat Edeline mengerutkan keningnya bingung.

Alexander yang menyadari itu segera meletakkan sebelah tangannya di atas kening Edeline dan mengelus bagian itu dengan penuh kelembutan dan kesabaran. "Istirahat kembali, saya akan menjaga kamu di sini."

Meski sepanjang waktu Alexander menampilkan raut wajah yang datar saat berbicara dengannya, namun Edeline justru bisa menangkap hal lain dari balik pancaran mata dan sikap pria itu padanya. Seperti perasaan lega dan kekhawatiran yang besar.

"Tidak. Ada apa dengan saya?" Tetapi pada akhirnya Edeline menolak ajuan saran Alexander dan mendudukkan dirinya di atas tempat tidur dengan raut wajahnya yang bingung dan juga datar.

Alexander mengerutkan kecil keningnya. Dia merasa aneh dengan sikap Edeline. "Apa kamu tidak tahu bahwa kamu mempunyai alergi terhadap makanan laut?"

Kali ini, Edeline yang mengerutkan keningnya. "Alergi makanan laut?"

Alexander semakin bingung. "Bagaimana bisa kamu ceroboh dengan hal-hal seperti ini? Tidakkah kamu sadar bahwa kecerobohanmu ini telah membahayakan nyawamu?" Alexander marah. Lebih tepatnya marah pada dirinya sendiri. Yang sebenarnya, dia pun sendiri tidak tahu kenapa dia harus marah pada sesuatu yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan dia.

Edeline menatap aneh Alexander. "Apakah saya terlihat seperti orang yang sebodoh itu? Apa kamu pikir saya akan bertindak nekat dan berakhir mencelakai diri saya sendiri?"

"Saya sama sekali tidak mengetahui hal itu. Dan juga, kenapa kamu harus marah? Ini adalah urusan saya dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kamu." Edeline menyadarkan Alexander.

Mata pria itu sampai harus tertegun sebentar.

"Kamu... justru terlihat seperti sedang mengkhawatirkan saya."

Edeline tidak ingin terlalu percaya diri. Hanya saja, kelakuan pria itu membuatnya heran. Dia terlihat seperti seseorang yang begitu peduli padanya. Padahal, tidak seperti itu kenyataannya.

Invincible VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang