BAB XXX : Dont You Dare

30K 3.2K 251
                                    

Karena alasan keamanan awalnya Rhysand tidak di perbolehkan untuk memasuki ballroom acara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena alasan keamanan awalnya Rhysand tidak di perbolehkan untuk memasuki ballroom acara. Tetapi karena status dia yang merupakan anak dari seorang pemimpin negara, akhirnya Rhysand di perbolehkan untuk memasuki ruangan dan berbaur dengan utusan-utusan negara yang lain.

Namun, Rhysand tidak mempedulikan hal lain selain Ibunya, Edeline. Sepanjang perjalanan, Rhysand tidak menurunkan sedikit pun tangannya dari pinggang Edeline. Mendapati banyak pasang mata terutama pria yang memperhatikan wanita itu, membuat Rhysand geram dan semakin mempererat rengkuhannya.

Sementara itu, Alexander yang berdiri tak jauh dari kedua sejoli itu merasa sangat tidak nyaman. Pegangannya pada gelas wine mengerat. Tatapan Alexander bahkan tidak sama sekali, bahkan sedetikpun terputus dari Rhysand dan Edeline.

Sudahkah Alexander mengatakan bahwa Edeline tampil sangat cantik malam ini?

"Baiklah, selamat datang kepada semua utusan negeri pada pembukaan sidang pemersatu ini. Perkenalkan saya Presiden dari negara Fifthy Star, sebagai pilar sekaligus pendiri komunitas ini, menyatakan acara generasi pertama resmi di buka."

Pengumuman dari Presiden Fifthy Star mengacaukan lamunan Alexander. Rhysand dan Edeline pun segera mengalihkan pandangan mereka pada panggung di hadapan mereka.

"Silahkan menikmati acara ini."

Tirai merah panggung terbuka, menampilkan para Harmoni terbaik dari seluruh benua dan negara.

Zevanna berdiri di paling depan. Dia dengan senyum penuh kebanggaannya mulai bernyanyi dengan harmoni. Begitu merdu hingga semua orang mengangkat tangan mereka lalu bertepuk tangan atas penampilannya.

Selesai dengan penampilan itu, para utusan negara di perailahkan untuk menduduki kursi dan meja masing-masing sesuai tanda negara.

Zevanna yang telah selesai dengan penampilannya segera menemui Alexander. Menyapa pria itu dengan riang. Tanpa di sadari bahwa langkah lelaki itu terlihat berjalan menuju tempat di mana Rhysand dan Edeline berdiri.

"Edeline, sudah saatnya kita pergi." Ajak Alexander yang kini sudah berdiri tepat di hadapan Edeline dan Rhysand.

Edeline melirik dingin Alexander. Mengangguk sebentar. Dan ketika dia ingin mengucapkan sampai jumpa pada Rhysand, Edeline di kejutkan dengan kedatangan Zevanna yang tiba-tiba.

"Duke Belmond," tepat pada saat Zevanna akan menautkan tangannya pada lengan Alexander, pria itu justru menghindar ke arah samping.

Tatapannya berubah dingin dan menajam.

"Ale..." lirih Zevanna. Dia segera melirik ekspresi Edeline yang ternyata nampak biasa saja. Tidak ada raut mengejek di sana.

"Jaga batasanmu!" Tekan Alexander. Suhu di sekitarnya menurun pada titik beku.

Edeline mengerutkan keningnya keheranan. "Bukankah kalian akan menjadi suami istri? Mengapa harus saling menjaga batasan?"

Mendengar pernyataan itu, satu seringai kemudian terbit di bibir Rhysand. Dia mendadak merasa puas dengan pernyataan tak terduga dari Edeline.

Invincible VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang