BAB II : Wake Up

70.1K 5.1K 119
                                    

"Nyonya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyonya!"

"Nyonya!"

"Nyonya!"

Selene mengerjapkan kedua matanya pelan. Cahaya yang entah berasal dari mana tiba tiba saja masuk ke dalam retina matanya. Rasanya pening. Seperti di hantam ribuan palu.

"Nyonya! Nyonya akhirnya sadar!"

Selene merasa penglihatannya kabur. Namun dia berusaha sekuat mungkin untuk memperjelas penglihatannya dengan menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Apakah Nyonya baik-baik saja?"

Suara wanita yang nampak khawatir terus berdengung di telinga Selene. Membuatnya mau tak mau bangkit dan memposisikan dirinya untuk bersandar pada kepala ranjang.

Tunggu, ranjang?!

Mata Selene seketika melotot menyadari dirinya terbangun di atas sebuah ranjang besar yang mewah. Terlebih lagi seluruh interior di dalam ruangan yang sedang di tempatinya saat ini nampak klasik dan mahal. Belum lagi dengan pemandangan seorang gadis yang menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Kamu, siapa?"

"Nyo-Nyonya,"

Selene dapat mendengar nada tak menyangka di sana.

"Apakah Nyonya mengalami lupa ingatan?" Sedihnya.

"A-apa?" Tanya Selene terbata-bata.

"Saya Mary, Nyonya. Pelayan pribadi anda."

"Maaf, sejak kapan aku memiliki pelayan pribadi? Aku hanya punya Bi Imah di rumah. Ah, apakah kamu anak beliau?" Yakin Selene.

"Bi-Bi Imah? Nyonya tidak pernah punya pelayan bernama Bi Imah, Nyonya. Apakah Nyonya membutuhkan tabib lagi?" Khawatir Mary. "Maaf Nyonya ini adalah kelalaian saya. Andaikan saya memohon lebih lama lagi pada Grand Duke, pasti saat ini Nyonya sudah mendapatkan perawatan terbaik dari tabib kepercayaan Grand Duke."

"Gr-Grand Duke? Siapa lagi itu?"

"Gr-Grand Duke, Ayah Nyonya." Jawab Mary ragu-ragu.

"TUNGGU!" Selene membuat gerakan tangan memberhentikan ucapan Mary. "Sekarang aku sedang berada di mana? Apakah ini adalah alam baka? Apakah saat ini kamu sedang memberikan tes alam baka kepadaku? Apakah kamu asisten Hades?"

"Alam baka? Hades? Tempat apa dan siapa itu, Nyonya?" Kernyitan samar memenuhi kening Mary. "Nyonya sekarang sedang berada di kediaman asing Nyonya. Bukan di tempat yang bernama alam baka itu. Dan nama saya adalah Mary, pelayan pribadi Nyonya, bukan asisten dari Tuan Hades."

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku." Lirih Selene, namun masih dapat di dengar oleh Mary.

"Apakah Nyonya tidak ingat? Dua hari yang lalu Nyonya melakukan percobaan bunuh diri." Ingat Mary.

"Bu-bunuh diri?" Tanya Selene yang di balas anggukan ragu-ragu dari Mary. "Hah, hal konyol macam apa itu. Untuk apa aku melakukan bunuh diri?"

"U-untuk menggertak Duke Belmond?" Jawab Mary ragu-ragu.

Invincible VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang