BAB XX

1.7K 119 5
                                    

"Biarkan dia bersama ku" kata Minho pada bayinya. Chan lalu duduk di depan Minho dan mengambil alih sang bayi.

"Ayo tidur nak, ayah tahu kau anak pintar" katanya sambil mencium bayi itu. Dia kemudian menatuhnya dia boks bayi dengan saudaranya.

Setelah itu dia menatap Minho yang masih duduk di ranjang.

"Karena kita di sini, ayo melakukan itu" kata Chan sambil melepaskan kancing kemeja itu.

"Kau kan sibuk, ayo makan saja nanti waktunya habis" katanya. Chan nampak tak peduli, dia kini memainkan puting milik si manis.

"Kau benar-benar cantik, aku tidak bisa berpaling sayang" katanya sambil memegang wajah Minho. Tapi si manis membuang muka.

"Kenapa Minho?" Tanya Chan terkejut melihat reaksi itu.

"Aku tidak mau melakukan itu" katanya. Entah kenapa mata Minho berkaca-kaca.

Chan lalu mendorong Minho ke kasur dan menindihnya. Dia menautkan bibir mereka dan berciuman sepihak.

"Aku tahu kau pasti cemburu kan?" Tanya Chan. Minho terdiam saat itu juga tak bisa menjawab. Chan mengangguk berusaha menjelaskan semuanya.

"Dia teman ku, namanya Moon Hera, dia satu Tim dengan ku saat aku menjadi residen. Karena kita satu Tim jadi aku sangat akrab dengannya" jelas Chan.

"Dulu kami pernah menjalani hubungan, tapi mungkin karena tidak cocok kami mengakhirinya secara damai. Jadi walaupun aku pernah pacaran dengannya saat kami selesai kami masih jadi teman" jelas Chan. Mendengar itu membuat Minho tenang dan mulai membalas ciuman Chan.

"Kau bohong mengatakan tidak pernah pacaran" katanya. Chan langsung terkekeh.

"Aku tidak pernah mengatakan itu, aku hanya mengatakan aku tidak pernah seks sebelumnya. Hanya dengan mu" kata Chan. Seketika hal itu membuat pipi Minho merona.

Kini dia sudah aman dan lega, dia hanya pasrah saat Chan mulai menurunkan celananya. Tangan Chan masuk dan mulai menjelajah dalam lubang si manis.

Semakin lama permainan semakin panas, kedua kini di atas ranjang telanjang bulat sembari menikmati permainan mereka.

"Terlalu dalam Chan ahh" dengan Minho yang menggila saat Chan menggerakan semakin dalam.

"Minho  ini benar-benar nikmat" katanya. Minho tidak bisa berkata-kata setiap inci sentuhan Chan berhasil membuat dirinya mendesah.

"Nghhh kau menyusu" katanya saat Chan memainkan putingnya dengan brutal.

"Aku sudah tergoda saat kau memakai pakaian seksi tadi" katanya.

"Wekkk" suara bayi itu membuat keduanya panik. Minho berusaha melepaskan penis Chan dari lubangnya.

"Tunggu Chan, sepertinya dia buang air" katanya. Chan melihat seketika aura Minho berubah, kini auranya sudah seperti ibu-ibu.

"Duh anak ku sayang, tunggu ya" kata Minho yang hanya terbalut kain selimut.

"Sudah kalian tidur ya sayang" kata Chan. Minho menghela napas dan melihat ke arah jam.

"Chan sudah lewat, ayo pergi sekarang. Aku akan membereskan semuanya" kata Minho. Saat Minho akan mengambil baju di lantai tiba-tiba Chan memegang pria itu.

"Aku punya waktu banyak jika sudah bersama mu" katanya sambil mencium leher si manis. Minho menejamkan matanya, penis nya kembali keras mendapatkan perlakukan itu.

Chan langsung membawa Minho ke kasur dan memeluknya dari samping.

"Aku masuk" kata Chan seketika memasukan penisnya yang sudah keras ke dalam sana. Minho menggeliat sambil meremas seprei saat pria itu menusuknya lagi dah lagi.

"Ahh hah hah hah Chan cukup, penuh, panas" kata Minho yang sudah menggila . Genjotan itu membuat Minho menurup mulutnya, tak mungkin dia membiarkan kedua bayinya Mendengar desahannya.

Chan semakin memeluk Minho membuat benda itu semakin masuk ke dalam.

"Minho tunggu dulu" kata Chan merasakan sesuatu. Dia meraba perut si manis sedang Minho nampak terengah-engah.

"Iya aku hamil lagi" katanya. Chan benar-benar tercengang. Bagaimana dia tidak tahu? Tanya Chan.

"Kenapa kau tidak beri tahu?" Tanya Chan lagi.

"Aku sudah bertanya berulangkali, kau bermain tidak pernah memakai pengaman dan selalu lupa memberi ku pil. Sudah terlanjur" katanya. Chan seketika merasa bersalah, karena harus memuaskan nafsunya dia membuat Minho susah.

"Sepertinya cukup" kata Chan berusaha melepaskannya. Minho memegang tangan Chan menjegahnya.

"Sudah terlanjur, selesaikan saja. Punya mu masih keras bagaia aku bisa membiarkan dia" katanya. Chan kemungkinan memeluk Minho dari belakang.

"Terima kasih ya sudah menjadi istri ku, karena mu hidup ku semakin berwarna" katanya dengan berkaca-kaca

"Iya terima kasih sudah menerima ku Chan" kata Minho lagi. Mereka lalu saling berpelukan.

"Aku mencintai mu Minho" kata Chan sambil mengusap rambut si manis dengan lembut. Minho pun menuntup katanya sambil bersembunyi di dada bilang sang suami.

"Ayo lanjutkan" kata Minho sambil mengeratkan dirinya menusuk dirinya sendiri lebih dalam.

"Ayo bergerak Chan, sebelum anak-anak bangun" katanya. Chan terkekeh kemudian dia kembali bersemangat melanjutkannya.






End

Jangan lupa vote dan komen ya

Maaf kalau ceritanya gak jelas hehe

MY POSESIF PERSON [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang