Lama dah tak bukak WP. Ni pun sebab dapat notification.
Dua kata pada tajuk kali ini secara tak langsung merujuk kepada perkara yang lalu. Ada duka, ada suka. Pengalaman mengajar erti kehidupan. Pelajaran yang tak diajar di mana mana institusi pengajian samada rendah atau tertinggi.
Bagaimana cara mengawal, menghadapi dan melepaskan pergi. Sakit? Itu pasti. Menjadi kenangan sampai bila bila meskipun berusaha untuk melupakan. Arghhh!
Bait kata lagu ini tanpa ada pengulangan... puitis. Ya, siapa la tak kenal penulis liriknya. Suara yang lunak merdu. Ada beberapa arrangement melodi. Saya jatuh hati dengan yang ini dari dulu. Antara lagu yang bisa meremukredam hati yang memang dah remuk. Total lost la kiranya untuk saya meskipun ending lagu ni sebenarnya happy.
*Ya... saya rindu awak.
Tiap hari, tiap waktu
Awak rindu saya tak?
Sama tak rasa rindu kita?*
Bagaimana kan ku mula?
Dan apakah kata-kata
Yang indah untuk diabadikan?
Tiap wajah berkisah
Tiap madah bererti
Manakah ilhamku?
Cahya di matamu, senyum di bibirmu
Mengukir seribu tanda pertanyaan
Mungkinkah kau jua dalam kerinduan?
Di saat begini, aku merindukan
Berhelai-helai surat
Terbiar di depanku
Tak dapat aku utuskan
Ku ramas semua
Dan ku buangkan jauh
Dari pandangan
Lalu aku kesal, ku kumpul semula
Tak dapat ku nyatakan apa yang ku rasa
Jika engkau tahu di dalam hatiku
Mungkinkah kau sahut jeritan batinku?
Dengarkanlah panggilanku
Dengarkanlah lagu untukmu
Angin lalu, kau sampaikan
Rasa rindu yang membara kepadanya
Warna-warna cintaku
Kian pudar bersama
Malam yang gelap gelita
Entah kan kau rasakan
Apa yang aku rasa
Atau kau tak endah
Tapi ku percaya semua telah tertulis
Dan niat suciku takkan disiakan
Dan di suatu masa, di hari yang indah
Ku hulur tanganku lalu kau terima
😊😊
Saya share lagu ni juga atas permintaan sahabat lama di sini. Tenggelam tenggelam timbul dia ni.
Orangnya sentiasa tersenyum seperti namanya.
Hope you are doing well, Syuk.
