Ku dengannya Kau dengan Dia

60 3 0
                                    

"Hai".
Kata kata itu tak menenangkan langsung rentak jantung yang rancak umpama muzik heavy metal sejak beberapa jam yang lalu.

Dari awal pagi sepertinya tak betah. Pegang ini salah, pegang itu salah. Serba tak kena. "Mummy clumsy", ujar si kecil sebelum aku menangkap dan menciumnya bertalu talu. Mengekek dia ketawa.

"Please"... dia menolak pintu, mempersilakan aku masuk. Sejuk terasa, yelah pendingin hawa terpasang.

Kami menuju ke meja yang agak tersorok dari pandangan luar. Kemudian memandang ke kanan, membaca paparan menu yang ada di dinding.

"Any favorite drink?". Aku tersenyum mengeleng.

"Apa apa yang menyegarkan, okay bagi I". Jawapan itu membuatkan dia bangun dan membuat pesanan.

"Lets talk about our life. You start". Aku menurut. Bercerita satu persatu sambil menyedut air mahal yang dibeli. Ada saat air mata kutahan dari tumpah. Aku diam seketika sebelum menyambung. Tak mahu getar suara kedengaran.

"Awak pula". Dia tersenyum sebelum membuka mukadimah. Senyum itu buat aku cair. Bukan aku saja, mungkin semua wanita?

Itu yang pertama. Kemudian berlarutan dan berlanjutan... satu persatu kisah kami berkongsi, memahami keadaan masing masing.

"Amboiii.. tersenyum sensorang ni kenapa?". Tepuk Ayu pada bahuku sambil menegur. Aku tersedar tapi tak menjawab soalan tadi.

"Kenapa tarikh ni kau bulatkan, kita ada event apa apa ke?", soal Ayu mengambil kalendar meja yang berada dihadapanku.

"Eh.. tah. Aku tak perasan pulak".

"Kau tu day dreaming. Dari tadi aku perati", bebel Ayu. Aku mengetap bibir.

June 23rd - terima kasih kerana hadir dan memberi kebahagiaan walau seketika meskipun untuk hidup bersama itu mustahil.

*************Afgan***************

Awalnya ku tak bermaksud apapun
Saat ku kenal dirimu
Kita hanya saling bercerita tentang
Ku dengannya kau dengan dia

Mengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatu
Aku yang tlah terikat janji
Engkau pun begitu

Ku coba lawan aturan yang ada
Tuk terus bersamamu
Semakin ku tenggelam dalam keadaan
Semakin ku menginginkan lebih

Mengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatu
Aku yang tlah terikat janji
Engkau pun begitu ho ho ho ho ho ho

Ha ha ha ha ha ha
Ho ho ho

Mengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatu
Aku yang tlah terikat janji
Engkau pun begitu ho ho ho ho ho ho
Ku tahu kau bukan untukku
Mustahil ku hidup denganmu
Satu hal yang harus kau tau
Ku mencintaimu ha ha ha
Ku mencintaimu

heterogeneousWhere stories live. Discover now