𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑~𝟐𝟓

544 32 7
                                    

Assalamu'alaikum...

Gimana kabar kalian? Sehat, Bre?

Ada yang rindu sama Athar dkk nggak nih?🤭

Pasti ada dong😁

Maaf karena aku telat up, karena aku banyak kesibukan lain🙏🏻 Buat kalian yang udah lupa sama alur ceritanya, bisa baca ulang dari chapter sebelumnya, buat yang mau baca ulang dari awal juga boleh banget😁

Vote dulu yaa❤️

Thanks and happy reading ❤️❤️

•◦•❈•◦•

Melihat senyumanmu, seperti melihat dua bulan sabit yang begitu indah.

Senyum yang selalu kunantikan, senyum yang kuharapkan selalu ada, bagaimanapun akhirnya nanti.

~Atharazka Jeffandra~

•◦•❈•◦•

Tepat pada pukul delapan malam para anggota inti Xhandrioz tengah berkumpul di markas. Tidak untuk membahas acara penting, melainkan hanya sebatas berkumpul untuk menceritakan keluh kesah serta saling melempar canda dan tawa.

"Kok gue jadi pengen makan es krim, ya?" ucap Gio secara tiba-tiba, setelah melihat iklan es krim di tv. "Kalian nggak ada yang punya niatan beliin gue es krim gitu?"

Eza pun menaikkan sebelah alisnya, "Ngidam lo?"

"Ngidam, ngidam. Matamu ngidam!" sarkas Gio.

"Gue jadi inget sama gebetan gue," ucap Eza sembari tersenyum tipis.

"Gebetan yang mana?" tanya Gio sambil menyalakan rokok yang sudah diapitkan pada jari telunjuk dan jari tengahnya. "Gebetan lo kan banyak, Za."

"Yang namanya Siska, anak kelas 12 IPS 5."

"Emang kenapa sama si Siska, Za?" sahut Jehan yang juga merasa ingin tahu.

"Dia suka makan es krim kalau lagi badmood. Sebenarnya bukan Siska doang sih, yang suka makan es krim. Rata-rata gebetan gue suka sama es krim."

"Tapi, cuma Siska doang yang menurut gue paling gemesin kalau lagi ngerengek minta es krim."

Athar yang tadinya sibuk memainkan ponsel, kini melirik pada Eza. "Jadi... cewek sukanya makan es krim?" sahut Athar yang tiba-tiba ikut menyahuti obrolan mereka. Terbesit difikirkannya untuk pergi ke rumah Nadhira.

"Ya nggak semuanya sih, tapi rata-rata gitu," jawab Eza. "Eh ngomong-ngomong, lo ngapain tiba-tiba nanya gitu? Mau beliin es krim buat cewek lo?"

"Cuma tanya," jawab Athar yang sudah beranjak dari tempat duduknya.

"Eh, iya ding! Lo kan belum punya cewek," ejek Eza dengan tertawa cengengesan. Bukan Eza lagi jika sehari saja tidak mengejek orang lain.

"Sialan tuh mulut! Minta ditampol tuh, Pak Bos," ucap Gio memanas-manasi Athar. "Eh, tapi bener juga sih, Pak Bos kan emang masih jomblo."

"Huuuu!" sorak Eza bersamaan dengan tangan kanannya yang sudah menoyor kepala Gio.

Gio lantas mengusap-usap kepalanya. "Pantesan gue kagak pinter-pinter. Orang ditoyorin terus tiap hari," gerutu Gio merasa kesal.

𝐀𝐓𝐇𝐀𝐑𝐀𝐙𝐊𝐀 [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang