Assalamu'alaikum...
Gimana kabar kalian? Sehat, Bre?
Ada yang rindu sama Athar dkk nggak nih?🤭
Pasti ada dong😁
Maaf karena aku telat up, karena aku banyak kesibukan lain🙏🏻 Buat kalian yang udah lupa sama alur ceritanya, bisa baca ulang dari chapter sebelumnya, buat yang mau baca ulang dari awal juga boleh banget😁
Vote dulu yaa❤️
Thanks and happy reading ❤️❤️
•◦•❈•◦•
Melihat senyumanmu, seperti melihat dua bulan sabit yang begitu indah.
Senyum yang selalu kunantikan, senyum yang kuharapkan selalu ada, bagaimanapun akhirnya nanti.
~Atharazka Jeffandra~
•◦•❈•◦•
Tepat pada pukul delapan malam para anggota inti Xhandrioz tengah berkumpul di markas. Tidak untuk membahas acara penting, melainkan hanya sebatas berkumpul untuk menceritakan keluh kesah serta saling melempar canda dan tawa.
"Kok gue jadi pengen makan es krim, ya?" ucap Gio secara tiba-tiba, setelah melihat iklan es krim di tv. "Kalian nggak ada yang punya niatan beliin gue es krim gitu?"
Eza pun menaikkan sebelah alisnya, "Ngidam lo?"
"Ngidam, ngidam. Matamu ngidam!" sarkas Gio.
"Gue jadi inget sama gebetan gue," ucap Eza sembari tersenyum tipis.
"Gebetan yang mana?" tanya Gio sambil menyalakan rokok yang sudah diapitkan pada jari telunjuk dan jari tengahnya. "Gebetan lo kan banyak, Za."
"Yang namanya Siska, anak kelas 12 IPS 5."
"Emang kenapa sama si Siska, Za?" sahut Jehan yang juga merasa ingin tahu.
"Dia suka makan es krim kalau lagi badmood. Sebenarnya bukan Siska doang sih, yang suka makan es krim. Rata-rata gebetan gue suka sama es krim."
"Tapi, cuma Siska doang yang menurut gue paling gemesin kalau lagi ngerengek minta es krim."
Athar yang tadinya sibuk memainkan ponsel, kini melirik pada Eza. "Jadi... cewek sukanya makan es krim?" sahut Athar yang tiba-tiba ikut menyahuti obrolan mereka. Terbesit difikirkannya untuk pergi ke rumah Nadhira.
"Ya nggak semuanya sih, tapi rata-rata gitu," jawab Eza. "Eh ngomong-ngomong, lo ngapain tiba-tiba nanya gitu? Mau beliin es krim buat cewek lo?"
"Cuma tanya," jawab Athar yang sudah beranjak dari tempat duduknya.
"Eh, iya ding! Lo kan belum punya cewek," ejek Eza dengan tertawa cengengesan. Bukan Eza lagi jika sehari saja tidak mengejek orang lain.
"Sialan tuh mulut! Minta ditampol tuh, Pak Bos," ucap Gio memanas-manasi Athar. "Eh, tapi bener juga sih, Pak Bos kan emang masih jomblo."
"Huuuu!" sorak Eza bersamaan dengan tangan kanannya yang sudah menoyor kepala Gio.
Gio lantas mengusap-usap kepalanya. "Pantesan gue kagak pinter-pinter. Orang ditoyorin terus tiap hari," gerutu Gio merasa kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐓𝐇𝐀𝐑𝐀𝐙𝐊𝐀 [ ON GOING ]
Teen Fiction𝐀𝐓𝐇𝐀𝐑𝐀𝐙𝐊𝐀 𝐛𝐲 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐦𝐚𝐚𝐫𝐬 [ 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 ] ❝Tuhanmu dan Tuhanku memanglah bukan satu kesatuan. Namun jika diizinkan, kamu dan aku akan menjadi satu kesatuan.❞ ~𝑨𝒕𝒉𝒂𝒓𝒂𝒛𝒌𝒂 𝑱𝒆𝒇𝒇𝒂𝒏𝒅𝒓𝒂~ ❝...