𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑~𝟎𝟓

886 54 10
                                    

Hai bre!

Kok bre sih? Jadi, 'bre' itu panggilan khusus buat para readers setiaku💕

'Bre' sendiri adalah singkatan dari brother and sister, siapa tau ada readers cowok yang ikut mampir buat baca ceritaku ini hehehe🦋

Jangan lupa selalu kasih vote di setiap chapter & banyakin juga komentarnya ya✨

Thanks & Happy reading ♥️

•◦•❈•◦•

Sepulang sekolah, Athar memasuki ruang tamu, lalu mengedarkan pandangannya setelah mendengar suara gelak tawa dari Natha. Ternyata memang benar adanya Natha yang kini tengah bermain bersama Bobby dan Mollydua kucing kesayangan milik Athar. Seringkali Natha tertawa lepas ketika bermain dengan dua anabul kesayangan milik Athar itu.

 Seringkali Natha tertawa lepas ketika bermain dengan dua anabul kesayangan milik Athar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue seneng Nath, bisa lihat lo senyum seperti ini," gumam Athar.

Beberapa detik setelahnya, raut wajah Natha berubah drastis ketika ia baru saja menyadari Athar sedang berdiri tersenyum kearahnya. Senyum dan tawa yang sedari tadi ia tampilkan lenyap begitu saja. Tanpa berbasa-basi Natha memilih melenggang pergi meninggalkan Athar.

Senyuman yang terukir di bibir Athar pun perlahan menghilang setelah melihat Natha yang mulai menjauh dari pandangannya. Sebegitu bencinya Natha pada dirinya, seakan-akan Natha tidak pernah menganggapnya sebagai saudara.

Athar menuruni satu persatu anak tangga menuju ruang makan setelah tadi berganti pakaian. Lalu cowok itu berjalan ke arah meja makan yang berada di tengah ruangan. Disana ada Natha dan Bi Ijah.

"Mas Natha, ini susu coklatnya." Bi Ijah meletakkan segelas susu coklat di atas meja makan.

"Hmm." Natha hanya bergumam menjawabnya.

Athar mendudukkan dirinya di kursi dekat Natha. "Mau kemana, Nath?" tanya Athar saat melihat Natha beranjak dari duduknya. "Makanan lo belum habis," lanjut Athar.

"Enggak nafsu!" Natha menjawabnya dengan buang muka lalu melenggang pergi dari ruang makan.

"Sabar ya, Mas Athar," ucap Bi Ijah yang saat ini menyodorkan susu coklat juga untuk Athar.

Athar mengangguk lalu tersenyum. "Bi, yang semalem kompres aku, Bibi atau bukan?"

"I-iya Mas Athar, memangnya kenapa, Mas?" Bi Ijah sengaja berbohong, mengingat apa yang sudah diperintahkan oleh Natha.

𝐀𝐓𝐇𝐀𝐑𝐀𝐙𝐊𝐀 [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang