𝐀𝐓𝐇𝐀𝐑𝐀𝐙𝐊𝐀 [ ON GOING ]

𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆

Evan Affandra merupakan laki-laki pewaris tunggal kaya raya dari keluarga Affandra, yang terkenal memiliki banyak perusahaan di Jakarta. Evan menikahi dua orang wanita dan masing masing istrinya dianugerahi satu anak laki laki. Zilla Fellicya-istri pertamanya memiliki anak laki laki yang bernama Nathareyyon Effandra. Evan menikahi Zilla tanpa memiliki rasa cinta sedikitpun, mereka terpaksa menikah karena dijodohkan oleh Affandra, ayah Evan sendiri.

Resti Yohanna-istri keduanya memiliki anak laki laki yang bernama Atharazka Jeffandra. Walaupun Evan dan Resti berbeda keyakinan, sama sekali tidak menjadi penghalang mereka untuk membangun rumah tangga. Justru perbedaan lah yang membuat mereka untuk saling mendukung satu sama lain. Natha dan Athar lahir hanya selisih tiga bulan, hingga banyak orang menganggap bahwa mereka itu anak kembar namun lahir dari rahim wanita yang berbeda.

•◦•❈•◦•

𝐀𝐓𝐇𝐀𝐑𝐀𝐙𝐊𝐀 𝐉𝐄𝐅𝐅𝐀𝐍𝐃𝐑𝐀

Atharazka Jeffandra. Laki-laki dengan sejuta pesona yang mampu menarik perhatian para kaum hawa. Wajah tampan disertai dengan tatapan yang dingin sudah menjadi ciri khas tersendiri baginya.

Memiliki segudang prestasi membuatnya menjadi salah satu murid yang terpopuler di SMA Galaksa dan itu membuatnya menjadi murid kesayangan semua guru di sekolahnya. Kepopulerannya terdengar hingga ke sekolah lain, karena ia seringkali mengikuti pertandingan basket serta olimpiade ke sekolah-sekolah lain.

Athar dan Natha bersekolah di satu sekolah yang sama dan sering kali mereka terlibat perkelahian di sekolah. Semua guru seringkali membanding-bandingkan mereka berdua. Athar yang selalu menjadi juara kelas dan berprestasi sedangkan Natha tidak pernah mendapatkan itu semua. Tentu saja hal itu membuat Natha membenci Athar.

•◦•❈•◦•

Evan memijat dahinya frustasi, beberapa kali juga menghembuskan nafas untuk menahan emosi. Berdiri berkacak pinggang dengan tangan kanan yang sudah meremas selembar kertas panggilan dari pihak sekolah atas perkelahian kedua putranya itu. Didepannya, kini sudah ada dua putranya yang duduk terdiam dengan menundukkan kepala.

"ATHAR, NATHA!!"

"MAU SAMPAI KAPAN KALIAN SEPERTI INI??!!" suara Evan menggema, memecah keheningan diruang tamu malam itu.

"SEBENARNYA, APA SIH MAU KALIAN??!"

Evan beralih menatap tajam pada putra pertamanya. "NATHA!! PASTI KAMU 'KAN BIANG KEROKNYA??!" cetusnya.

"Athar yang salah, bukan Natha yah," sahut Athar yang masih menundukkan kepalanya.

"Nggak usah sok pahlawan di depan gue!" ujar Natha dingin, tanpa menoleh Athar sedikitpun. Ia benar-benar tidak butuh pembelaan dan belas kasihan dari adik tirinya itu. Sejak kecil, Natha sudah terbiasa mendapat perlakuan yang tidak adil dari Evan.