Pagi ini, adalah pagi yang sangat menyenangkan untuk Maryline. Dia menatap pantulannya dan tersenyum puas menilai dirinya sendiri. Setelah kemarin dia berhasil membuat sosok Misha kehilangan kontrolnya, dia akan bersenang-senang hari ini.
"Lily, siapkan kereta aku ingin berkeliling ke pusat perbelanjaan yang berada di sebelah barat. Siapkan juga lima kantong koin perak dan tiga kantong koin emas. Nampaknya aku akan berbelanja cukup banyak disana,"
Lily menatap Maryline, sebelum berujar.
"Nona, alangkah lebih baik jika anda berkeliling ke pusat perbelanjaan yang berada diselatan."
Maryline mengerutkan kening lalu berbalik menatap Lily,
"Memangnya kenapa?" Seingatnya, Aliester tidak pernah memberi larangan untuk kesana.
"Terlalu beresiko nona, pasar sebelah barat memang terlalu banyak kejahatan. Para perampok biasanya beraksi jika melihat ada seorang bangsawan yang menginjakan kaki ke pasar itu."
Maryline menatap datar kearah Lily, jadi karena itu? Padahal yang dia dengar pasar tersebut begitu lengkap.
"Tidak apa Lily, aku akan tetap berangkat."
"Tapi nona-"
"Aku ingin Lily, dan aku bisa mengatasinya dengan baik."
Tidak tahu saja, Madelyne adalah perempuan hebat. Pandai bela diri, berkuda dan memanah. Mempunya kakak laki-laki mampu membentuk pribadinya dengan baik.
Maryline berjalan lebih dulu, sampai didepan pintu besar itu dia berhenti lalu berbicara,
"Kau tidak ingin ikut Lily?"Lily dengan cepat menyusul nona nya lalu membukakan pintu, dalam hati merapalkan doa agar tidak terjadi apa-apa.
Maryline menatap sekitar dengan tatapan berbinar, para manusia yang berlalu lalang mampu membuat hatinya terlonjak senang. Sejak kecil, dirinya yang asli tidak pernah dibiarkan bebas untuk berjalan dalam keramaian seperti ini. Menjadi keluarga inti kerajaan tentu saja menjadi resiko terbesar jika berada bebas dalam keramaian seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KINGDOM OF VILLAINS
FantasyMata itu mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya yang meronta-ronta untuk segera diterima. "Kau tidak apa-apa?" Matanya menyipit begitu netranya menatap perempuan yang berada dihadapannya. Wajah perempuan ini tak asing, tapi dimana dia pernah melihatn...