part 13

5 0 0
                                    

Claster baru saja keluar dari ruangan ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Claster baru saja keluar dari ruangan ayahnya. Sepertinya, besok akan menjadi hari yang melelahkan. Mengingat kembali titah sang ayah yang barusan dia dapatkan, untuk menuju kepasar sebelah barat.

Ternyata, mereka yang memberontak tidak pernah merasakan lelah, dan besok ayahnya menyuruhnya langsung untuk menginjakan kakinya ke tanah itu.

"Claster," langkahnya berhenti begitu mendengar suara sang kakak, berbalik badan menghadap kearah sang kakak berada.

Misha, yang barusan ini ingin menuju ke kediamannya, berhenti ketika melihat sang adik keluar dari ruangan ayahnya. Maka dari itu dia membuntuti sang adik dan memanggilnya.

Misha tersenyum lalu berjalan kearah Claster, sedangkan Claster hanya menatap kearah perempuan itu yang sudah semakin dekat.

"Kenapa kau masih disini, kak? Bukankah sudah terlalu malam untuk perempuan berkeliling menggunakan gaun seperti itu," Claster menyernyit begitu melihat gaun yang dipakai Misha seperti gaun habis bepergian.

Biasanya, perempuan ini sudah memakai gaun tidur dan tidak akan repot-repot untuk berkeliling apa lagi sampai kebagian utara bangunan ini.

Misha hanya tersenyum, lalu menggandeng tangan sang adik dan melanjutkan langkahnya. Claster hanya menurut dan mulai mengikuti langkah sang kakak.

"Aku sudah tahu, Claster."

Claster menyernyit, apa yang diketahui?

Misha menolehkan kepalanya tersenyum kecil lalu menghadap kedepan lagi,

"Aku sudah tahu hubunganmu dengan perempuan biasa itu,"

Claster mengerti sekarang, dia memasang wajah datarnya, memilih diam sampai kakaknya berhenti bicara.

"Larisa Edbert bukanlah orang yang tepat adik. Dia tidak pantas untuk mendapatkan hubungan sejenis itu bersama penerus kerajaan Castello,"

Mendapati sang adik yang diam saja, mampu membuat Misha kembali melanjutkan perkataannya.

"Aku menemuinya, beberapa kali."

Claster menghentikan langkahnya, dia tidak menyangka bahwa sang kakak akan menemui Larisa.

"Apa yang kau lakukan, kak?" Ujarnya dingin, Misha tertawa kecil.

Menurutnya, Claster begitu menggemaskan jika begini.

"Tenang adik, aku bukanlah orang yang mau mengotori tanganku untuk melakukan hal yang ada di kepalamu. Aku hanya mengatakan bahwa dia harus tau posisinya dimana, dan tentu aku berusaha menyadari dirinya bahwa dia tidak akan pernah bisa masuk menjadi bagian De Castello,"

Claster menatap Misha dingin begitu melihat raut wajah sang kakak begitu berbinar. Dia tetap diam, tidak ada niatan untuk menggubris perkataan sang kakak.

"Aku mendatanginya beberapa kali ke toko kue milik Maryline, awalnya berjalan lancar. Aku mendatangi Larisa sebelum Maryline itu datang, tapi sayang sepertinya dia sudah mendengar dari yang lain bahwa aku berkunjung kesana," Misha masih sibuk bercerita,

THE KINGDOM OF VILLAINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang