2| Siapa nama lelaki tadi?

343 32 2
                                    

Assalamualaikum

Alo bestie!

Terimakasih buat yang udah baca cerita ini.
Jangan lupa vote dan komen setiap paragrafnya biar aku semangat nulisnya.

Semoga kalian suka.

—Happy reading—

Sama halnya dengan Mad Aridh dimana tiap Mad bertemu Lin Sukun Aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.
—Rafandra Iskandar Taqi'—

Seketika Kang Rafa dan Gus Yusuf pun menoleh ke belakang dan ternyata Ning Hawa yang datang. "Assalamualaikum, Bang." salam Ning Hawa dengan gugup.

"Wa'alaikumsalam," jawab Gus Yusuf dan Kang Rafa.

"Dek, ngapain kamu kesini? Kamu emang gak istirahat?" tanya Gus Yusuf.

"Aku kesini disuruh Umi buat manggil kamu, Bang." ucap Ning Hawa to the point.

"Dek, disuruh Umi ngapain?" tanya Gus Yusuf penasaran.

"Makan siang, Bang." jawab Ning Hawa.

"Yaudah yuk, Dek." ajak Gus Yusuf. "Kang, saya pamit dulu soalnya saya sudah ditunggu Umi di ndalem." ucap Gus Yusuf kepada Kang Rafa.

"Iya Gus, monggo." sahut Kang Rafa.

"Assalamualaikum," ucap Gus Yusuf kemudian ia pergi menuju ndalem bersama dengan Ning Hawa.

"Wa'alaikumsalam." setelah kepergian Gus dan Ning nya itu, Kang Rafa kemudian bergegas ke kamar asrama untuk beristirahat sebentar.

Sesampainya di kamar asrama Kang Rafa langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, "Alhamdulillah, akhirnya aku bisa rebahan." gumam Kang Rafa lirih. "Ning Hawa," batin Kang Rafa sambil mengingat kejadian tadi di dekat aula. Kang Rafa tersadar dari lamunannya lalu ia mengucap istighfar berkali-kali.

* * *

Hari Jum'at adalah hari libur di Pondok Pesantren Al-fatah, hari yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh santri. Biasanya hari jum'at digunakan para santri untuk mencuci pakaian mereka, ada juga yang melakukan kegiatan yang lainnya seperti rebahan, kadang-kadang juga ada yang jalan-jalan ke depan gerbang pesantren hanya untuk membeli jajan, buku, dan lain sebagainya.

"Kang, hayuk jalan-jalan." ajak Gus Yusuf. "Aku bosen tenan iki," lanjutnya.

"Yaudah, ayo." jawab Kang Rafa.

Kemudian mereka melangkahkan kakinya, berjalan keluar asrama untuk sekedar jalan-jalan di sekitar area pesantren. "Gus, aku mau ke toilet dulu ya." ucap Kang Rafa.

"Monggo Kang, aku tunggu di gerbang pondok ya." sahut Gus Yusuf.

"Iya siap, Gus. Assalamualaikum," jawab Kang Rafa, lalu ia berlalu meninggalkan Gus Yusuf.

"Wa'alaikumsalam," lalu Gus Yusuf melanjutkan langkahnya menuju gerbang pondok dan akan menunggu Kang Rafa di sana.

Kang Rafa bergegas pergi dan berlari-lari kecil menuju toilet, ia sudah tak tahan untuk membuang air kecil. Karena ia tak hati-hati dan tak memperhatikan sekitar,

Ku Tunggu Qolbitu mu, Gus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang