Dia seolah punya cerita hidup yang begitu megah. Amat mengesankan, lebih dari orang lain yang hidup di dunia.
Begitu yang kutangkap dari gaya bicaranya.
Halaman rumahnya di tanami bunga, dengan rumput hijau segar yang basah setiap pagi. Langit biru cerah setiap dia berjalan, tidak kepanasan juga tidak kehujanan. Bahkan angin bertiup bersih, tanpa debu tak perlu memakai masker yang akan menutupi kecantikan.
Lalu aku diam, tersenyum sopan menanggapi kisah, seolah aku tinggal di Bulan, bukan Bumi tempat kami bernafas.
Dia sudah pasti bohong.
Karena tadi pagi aku berjalan bersamanya diterik matahari siang, Kurasa kami bisa saja belang.Dia tentu bohong.
Di musim kemarau, debu kering bertebaran. Ibuku saja lebih memilih untuk menjemur pakaian di dalam rumah.Iya, dia bohong.
Rumah kami bersebrangan. Rumah kami tidak punya halaman.Padahal dia tidak perlu menyombongkan diri, aku tidak pernah menghakiminya.
Padahal dia tidak perlu bersusah payah mengarang cerita, karena aku tahu kebenarannya.
Dia tidak bahagia. Dia terlalu fokus pada impian yang ingin dia punya. Tidak melihat banyak hal lain yang bisa membuat ku menangis iri karenanya.
"Kamu gak capek, pakai topeng? Apa yang pengen kamu dapat dari ini? Mereka menyukainya?"
Dia tersenyum tipis seolah tidak ada yang salah dengan pertanyaanku.
"Setidaknya aku tidak terlihat menyedihkan."
"Tapi menurutku, iya." Aku menatap cemas.
"Kamu gak bahagia." Aku menghela nafas. "Sebagus apapun topengmu, tetap saja itu topeng. Kamu tidak akan terlihat menarik hanya karena memakai itu. Lepaskan, lebih baik kamu bercerita tentang hal lain yang benar membuatmu bahagia."
Dia diam, wajahnya terlihat tidak suka. Sebelum aku berbalik pergi, dia berteriak.
"Kalau begitu besok aku bercerita tentang nilai sekolahku saja!" Dengan sombong dia berjalan mendahului.
Aku mengangkat bahu sambil bergumam tidak jelas. Itu lebih baik, dia memang cerdas, berbeda dengan kami yang nilainya rata-rata.
Setidaknya aku mengingatkannya pada nilai baik yang dia punya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY POWDER
Fanfiction"Cintai dirimu sendiri. Duniamu sudah manis, biar aku tambahkan taburan bubuk keberuntungan untukmu." . . Repost ulang 30 day writing challage di IG tahun 2019..