Lucky bercerita bahwa setiap orang memiliki masalah. Setiap orang juga memiliki dunia yang indah. Siapa saja. Perbedaannya adalah bagaimana kita menghadapinya. Cara kita melihat masalah dan dunia yang ada didepan mata.
Aku punya masalah. Begitupun Lucky. Semua tetangga didekat rumah. Teman-teman disekolah, serta Bapak Ibu gurupun begitu.
“Orang tuaku juga sama. Mereka manusia biasa yang punya masalah. Apalagi mereka berdua sudah puluhan tahun bersama. Mustahil untuk tetap harmonis seperti iklan ditelevisi.” Lucky menghela nafas sambil memainkan daun di dekat teras. “Tapi aku yakin ini tidak akan lama seperti sebelum-sebelumnya. Mereka akan kembali rukun dan bahagia."
Aku menghela nafas pelan. Berfikir.
“Jadi..” Tiba-tiba tangannya yang besar dengan kurang ajarnya berada diatas kepalaku, aku melirik sinis, sementara lelaki itu tidak peduli dan tetap melanjutkan ucapannya. “berhentilah menjadi korban dalam drama dan mulai berfikir positif. Dunia mu amat indah. Dan masalahmu akan terselesaikan.” Serunya sambil tersenyum.
Aku tidak percaya ucapannya. Kata-kata itu hanyalah nasihat semu seperti yang sudah-sudah.
Tapi kok, hatiku mengatakan hal yang berbeda. Dengan tangannya memberikan kehangatan didalam kepala ini membuatku entah kenapa jadi percaya padanya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY POWDER
Fanfiction"Cintai dirimu sendiri. Duniamu sudah manis, biar aku tambahkan taburan bubuk keberuntungan untukmu." . . Repost ulang 30 day writing challage di IG tahun 2019..