Prolog

29 10 1
                                    

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian dua orang pemuda yang tengah menata stodio foto. Di depan pintu ada sosok perempuan cantik dengan kedua tangan berisi satu boks pizza dan satu kantong kresek berisi bermacam jenis minuman.

"Baru pulang kerja, Oza?" tanya lelaki berambut gondrong, menatap Oryza sebentar sebelum melanjutkan lagi pekerjaannya.

"Hm, kapan rencananya stodio ini di buka?" tanya Oryza, berjalan menghampiri kedua pemuda tersebut.

"Lusa udah di buka," jawab Janggala, mengambil boks beserta plastik kresek dari tangan Oryza dan meletakkannya ke atas meja.

Oryza melangkah lagi menghampiri sebuah lukisan yang terpajang apik di dinding. Pandangan mata itu tak lepas seinci pun dari lukisan. "Bukannya cinta pertama kamu beruntung bisa di abadikan lewat lukisan oleh kamu, bahkan sampai di pajang." Oryza menoleh menatap sang pacar yang tersenyum tipis memandang lukisan tersebut. "Aku penasaran seperti apa cinta pertama kamu? Apa yang membuat kamu jatuh cinta sama dia? Dan apa penyebab kalian berdua putus?"

Janggala menoleh menatap sang kekasih yang masih memandang dirinya. "Dia mungkin cinta pertama aku. Tapi kamu, cinta terakhir dan masa depan aku, Oryza Stevia Dilara."

Oryza tersenyum tipis mendengar ucapan Janggala. "Kamu pacarin aku bukan karena aku mirip sama mantan kamu, 'kan? Kamu lihat, bukankah dari samping lukisan itu mirip aku?"

Janggala menggenggam tangan kanan Oryza. Mengelus lembut punggung tangan sang gadis. "Kamu nggak lagi cemburu 'kan sama lukisannya?"

Oryza membuang muka ke samping, enggan menanggapi Janggala. "Kamu lucu lho Za, kalau lagi cemburu." Goda Janggala menoel noel pipi Oryza.

"Kalian berdua sini, asik banget di situ. Gue lapar nih," seru Kenzie Zavier Alaric, kakak dari Janggala Zergan Alaskar.

Keduanya berjalan sambil tersenyum menghampiri Kenzie dan mulai menikmati pizza yang di bawa Oryza.

"Kalian berdua jadi dinner malam ini?" tanya Kenzie di sela gigitannya.

"Dinner?" Oryza menatap bingung ke arah Janggala.

"Malam ini aku mau ajak kamu dinner di tempat biasa, kamu senggangkan hari ini?" tanya Janggala.

"Malam ini bisa, aku nggak lembur kerja hari ini." balas Oryza.



•••••

Oryza mengeluarkan semua dress yang ia punya dari dalam lemari. Memilih beberapa untuk ia coba dan mematut diri di depan cermin.

"Bagusnya yang mana ya? Ini atau yang ini." Oryza memegang dua dress yang ada di kedua tangannya. Memikirkan dress mana yang cocok untuk di pakai. Gadis itu bingung sendiri.

"Ini aja kali ya?" Pilihan gadis itu jatuh kepada dress berwarna biru laut dipadukan dengan gardigan berwarna cream. Oryza kembali menatap cermin, memutar mutar tubuhnya beberapa kali dengan senyum cerah mengembang di kedua sudut bibirnya.

Dirasa semua telah selesai, Oryza meraih tas selempang yang tergantung di gantungan dan keluar dari dalam kamarnya dengan bersenandung kecil.

Tak jauh berbeda dengan Oryza, Janggala masih diam memandang semua baju yang ada di lemari.

"Pakai hoodie atau kemeja, ya?" Janggala mengetuk dagunya sambil berpikir.

Tangannya meraih satu hoodie bewarna abu abu dan berjalan menuju cermin. "Kayaknya nggak cocok, masa iya gue mau dinner tapi pakaian gue seperti orang Mageran." Pemuda itu melempar hoodie tersebut ke atas kasur dan kembali berjalan menuju lemari lagi.

Pandangan Janggala jatuh pada kemeja polos berwarna biru. Mengambil kemeja tersebut beserta kaos putih polos.

Setelah memakai pakaian pilihannya, Janggala mematut diri di depan cermin dengan puas. Dan berjalan keluar kamarnya.


•••••

Oryza memandang pintu restaurant di depannya, sebelum beralih menatap jalan raya. Di seberang jalan gadis itu melihat Jangala tengah melambaikan tangan ke arahnya.

"Tunggu aku di sana." Oryza tersenyum menatap sang pacar yang tengah memberikan isyarat untuk tetap diam menunggunya.

Janggala ikut tersenyum memperhatikan Oryza. Dirinya tengah menunggu lampu merah menyala untuk berjalan menghampiri sang kekasih. Tak lama lampu tersebut berubah warna menjadi merah, Janggala berjalan santai dengan senyum yang tak pernah pudar sedikitpun.

Di tangan pemuda itu ada kotak kecil berisi kalung yang akan di berikan kepada Oryza sebagai hadiah. Pandangan Janggala tak pernah lepas sejenak saja dari gadis yang masih berdiri di sana.

Dari arah timur, ada mobil sedan berwarna hitam yang melaju kencang ke arah Janggala. Menghantam kuat tubuh laki laki dewasa itu, di susul teriakan dari perempuan yang masih terpaku di tepi trotoar.

"JANGGALA!!"

Degup jantung Oryza meningkat, pori porinya membesar, kondisi badannya gemetaran, matanya memanas dengan nafas sesegukan menahan tangis.

Langkah lunglai itu membawanya menghampiri sang kekasih yang tergelak di tengah jalan. Begitu banyak darah yang keluar dari kepala Janggala, tubuhnya jatuh terduduk memangku kepala lelaki itu.

"Ja-Janggala a-ku mohon ber-tahan" lirih Oryza terbata bata. Air mata mengalir deras membasahi kedua pipi mulus itu. Dadanya terasa sesak, oksigen di sekitarnya terasa semakin menipis seakan akan ada barang berton  yang menimpa dadanya.

Banyak orang yang menyaksikan kejadian tersebut menggerubungi keduanya dengan tatapan iba bercampur prihatin. Suara mobil ambulance terdengar di pendengaran Oryza. Mereka yang tadinya berkerumun memisahkan diri, memberi jalan pada beberapa orang yang membawa tandu menghampiri tubuh pucat milik Janggala.

Oryza hanya diam terpaku dengan tatapan kian kosong saat tubuh Janggala di angkat ke atas tandu dan di bawa pergi begitu saja meninggalkannya.

Dunianya telah pergi bersama kisah indah yang belum terselesaikan. Kebahagiaan itu di renggut begitu saja oleh semesta yang tak lagi memihak kepadanya. Bukannya semesta begitu kejam, mimisahkan dua insan dengan cara tak terduga. Menampar Oryza pada kenyataan jika dirinya belum pantas menerima semua kebahagian itu.

Hay semuanya kembali lagi sama aku Slv_ulanda dalam sebuah cerita baru.

Kali ini cerita yang aku buat nggak jauh berbeda dari cerita cerita aku sebumnya

Eh! Tunggu dulu ... ada yang berbeda? Tentunya ada dong.

Cerita kali ini tentang traveling ke masa lalu. Cerita ringan tentang kisah percintaan di sma.


Semoga suka dengan ceritanya

See you🖐🏻


TBC.......

Someday towards youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang