12.ketakutan Jayden

0 0 0
                                    



Teman teman semuanya mohon untuk tidak menjadi silence reader ya😘😘😘

Tolong juga vote dan ramekan kolom komentarnya 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Tinggalkan jejak bintang di sisi kiri, ok👌

                        Happy reading
 
                                   *

                                  *

                                  *



Jayden membuka pintu saat mendengar suara keras dari luar pagar rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jayden membuka pintu saat mendengar suara keras dari luar pagar rumahnya. Mengembangkan payung untuk melindungi tubuhnya dari air hujan dan berjalan ke arah pagar rumah.

Jayden dengan perlahan membuka pintu pagar. Menatap sekeliling yang kosong tak ada satupun orang di luar. Tangannya kembali menutup pintu pagar. Namun, sebuah tangan kokoh menahan pagar tersebut.

Payung yang sempat melindungi tubuh Jayden dari hujan terjatuh begitu saja. Bola matanya bergerak gelisah melihat sosok yang begitu ia hindari berdiri dengan senyum menakutkan nya.

"Ayah," lirih Jayden.

Bahkan untuk merasakan pelukan hangat dari sang ayah, Jayden tak layak. Lelaki paruh baya itu hanya menciptakan luka fisik maupun mental untuk Jayden. Memberi kasih sayang lewat pukulan maupun cacian.

Apa yang harus di banggakan dari seorang ayah yang memiliki tempramental buruk? Ringan tangan dan selalu mengancam untuk mencelakai orang orang di sekitarnya.

"Kita bertemu kembali Jayden," ujar Pram. Ayah kandung dari Jayden ZaynAlkana.

Jayden tersentak kembali, langkah kakinya perlahan mundur. Tangan bergetar milik Jayden bergerak menutup pagar.

"Ke-kenapa ayah ke sini?" tanya Jayden melirih.

Tawa Pram mengudara bersamaan dengan gemuruh langit dan hujan yang semakin lebat. Dapat Jayden lihat sekilas wajah sang sang ayah begitu puas melihat ketakutan yang tak dapat Jayden sembunyikan.

"Apa sebegitu takutnya kamu sama ayah, Jay? Padahal dulu kamu selalu memohon untuk di peluk ayah."

Pram semakin mendekat ke arah Jayden. Mengikis jarak dengan sang anak.Tangan kokoh itu perlahan menyentuh pipi basah Jayden. Sebelum tamparan kuat menghantam pipi kanan Jayden hingga cowok itu terjatuh ke tanah.

Pram berjongkok di sisi tubuh Jayden. "Sampaikan kepada teman kamu, Janggala untuk selalu berhati hati. Karena ayah tidak akan diam dengan apa yang di perbuat hingga ayah masuk penjara."

Tangan itu merambat pada rambut lebat Jayden. Menjambak nya hingga membuat Jayden mendongak menatap sang ayah.

"Ayah melihat seorang gadis cantik di toko buku persimpangan jalan Jayden. Sepertinya kamu maupun Janggala dekat dengan gadis itu ... bagaimana jika gadis itu ayah lenyapkan?"

Someday towards youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang