5.

11 7 0
                                    


Hay semuanya!!!!
Kembali lagi dengan aku slv_ulanda di sini

               Yang belum follow
              CUSS di follow dulu

Sorry banget ya baru up lagi sekarang kemarin Autror sibuk sama kegiatan lainnya🙏🏻🙏🏻

Jangan lupa tinggalkan vote dan rame kan kolom komentar sebelum baca ya

Jangan jadi silence riders juga

Tandai jika ada typo

                    Happy reading

                             *
                             *
                             *



                             *                             *                             *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oryza berjalan di antara Janggala dan Jayden. Ketiganya melangkah menyusuri korodor panjang ini menuju kantin sekolah. Sesuai kesepakatan Jayden dengan Janggala. Bahwasanya Janggala yang akan mentraktir keduanya hari ini.

"Lo mau pesan apa, Oryza?" tanya Jayden, ketiganya tengah berdiri di tengah stand penjual betagor dan mie ayam.

"Aku aja yang pesan, kalian berdua mau pesan apa?" tanya Oryza, menatap Jayden adan Janggala bergantian.

"Gue nggak yakin lo bisa bawa semua pesanannya," celetuk Janggala dengan kedua tangan terlipat di dada.

Oryza mendengus tak suka mendengarnya, "Enak aja kamu! Aku bisa dalam segala hal ya, cuma bawa pesanana aja kok," balas Oryza menyombongkan diri.

"Gue aja yang pesan, kalian berdua cari tempat duduk yang kosong, lo seperti biasa kan Jangga, bakso dan lo Oryza, mau makan apa?" Jayden menatap kepada Oryza.

"Samain aja sama pesanan Janggala, minumnya es teh ya,"

Jayden pergi menuju stand bakso, sedangkan Janggala dan Oryza menatap sekeliling, mencari meja yang masih kosong. "Pojok sana kosong." Tanpa di duga tangan Janggala meraih tangan Oryza dan membawanya menuju meja bagian pojok.

Oryza tersenyum bahagia, menatap punggung serta tangan yang di gengganggam pemuda itu bergantian. "Kamu mungkin nggak ingat aku Janggala, tapi kebisaan kamu tetap sama, nggak pernah berubah sedikitpun." Oryza berguman pelan, hatinya terasa berbunga bunga hanya dengan hal kecil seperti ini. Janggala menduduki dirinya di kursi di ikuti Oryza yang  duduk di samping Janggala.

"Kenapa lo duduk di samping gue? Modus lo ya," tuding Janggala dengan mata memicing menatap penuh curiga.

"Idih, mas nya pede banget," sewot Oryza sambil mengangkat tangan kanan yang masih dalam genggaman pemuda itu, "yang narik tangan aku 'kan kamu, sampai duduk pun kamu nggak lepas tangan aku. Jadi, terbukti jika yang modus itu kamu bukan aku," ujar Oryza tersenyum mengejek kepada Janggala.

Someday towards youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang