Oryza Stevia Dilara. Perempuan cantik berusia 23 tahun yang baru saja kehilangan pacar nya di hari anniversary ke -4 mereka.
Janggala Zerga Alaskar mengalami kecelakaan tepat di depan mata sang pacar dan meninggal di tempat.
Setelah kematian Jangga...
Hay reader semuanya!!! Bantu vote dan rame kan kolom komentar ya
Tandai jika ada typo
Happy reading *
*
*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku pikir hanya aku satu satunya Perempua Yang beruntung bisa Mendekati mu. Tapi, kini ... Aku sadar ... Bahwa kita hanya sebatas itu, tidak lebih.
Erina Sativa Mauren
WELCOME TO ERINA
Tulisan besar di papan tulis dengan berbagai hiasan pernak pernik lainnya menyambut kedatangan gadis cantik yang baru saja membuka pintu kelas. Bahkan suara terompet mengiringi penyambutan tersebut membuatnya terkaget di tempat. Namun tak ayal gadis itu tersenyum bahagia melihat semua persembahan yang di berikan kepadanya.Bahkan kedua tangan ramping itu menutup mulut sangking tak percayanya.
"Akhirnya primadona Xl Sastra 2 balik juga," seru salah seorang siswi yang tak lain bernama Amel Cantika, gadis berambut bob itu menghampiri sang teman dan langsung memeluk tubuh itu.
"Gue kangen banget tau sama lo," sambungnya lagi sambil melepaskan pelukan keduanya.
"Gue apalagi, thank you," balas Erina dengan senyum menawannya, "Janggala belum datang ya?" tanyanya.
"Tadi sih udah datang, tapi keluar lagi," balas yang lainnya.
"Tuh panjang umur, anaknya datang,"
Erina berbalik badan menatap Janggala yang berdiri bersebelahan dengan seorang gadis yang tidak dia kenali di depan pintu.
"Zergan!" Pekik Erina berlari kecil menghampiri sang pemuda dan langsung memeluk tubuh tegap itu.
"Aku kangen kamu tau, makanya cepat cepat pulang ke indo," sambungnya. Semua mata tertuju kepada keduanya.
Janggala hanya diam tanpa membalas pelukan dari lawannya, pemuda itu melirik sekilas kepada Oryza yang hanya diam mematung memperhatikan keduanya. Siulan siulan menggoda terasa menjengkelkan di pendengaran pemuda itu. Mereka semua pikir ini acara tembak menembak perasaan apa?
Oryza membuang muka saat tatapan matanya tak sengaja beradu dengan tatapan tajam milik Janggala. Apa apaan gadis itu, berani sekali memeluk Janggalanya! Dengan wajah cemberut, Oryza berjalan lesu menuju mejanya, menghiraukan semua kebisingan penghuni kelas yang tengah menyambut kedatangan si primadona.
"Lepas!"
Satu kata terkesan tegas itu, membuat suasana menjadi hening seketika. Janggala melepas paksa pelukan dari Erina dan berjalan menuju mejanya begitu saja.