Happy reading*
*
*
Besok matahari akan terbit kembali
Artinya setiap hari adalah kesempatan
Untuk memperbaiki diri dan memperbaiki
Keadaan.Hidup terkadang memang tidak sesuai ekspetasi. Namun, kita sebagai manusia harus selalu mensyukurinya. Adakalanya senang, sedih, rapuh, marah, terabaikan, atau kondisi tidak memiliki siapa siapa untuk di ajak berbicara.
Manusia adalah makhluk yang paling banyak menutupi luka dengan senyuman. Menganggap semua akan baik baik saja seiring berjalannya waktu, atau berpikir jika kita selalu berbuat baik orang yang membenci kita akan luluh dan sadar lalu kemudian menjadi teman.
Namun, pernahkan kamu berpikir? Jika tidak selalu orang yang membenci kamu akan merasa bersalah. Bagaimana dengan sebaliknya? Jika dia akan semakin membenci kamu dan merasa semua kebaikan itu hanya sandiwara.
******
Oryza menggendong tas berwarna biru muda miliknya setelah lengkap berpakaian rapi dan keluar dari dalam kamar.
Di meja makan telah ada Om Gunawan yang tengah menunggu kedatang Oryza untuk sarapan pagi.
Langkah riang Oryza menuntunnya menuju meja makan, menarik kursi sedikit keluar dan menduduki bokongnya.
"Om yang masak semua ini?" tanya Oryza mengambil satu centong nasi goreng buatan Om Gunawan ke atas piring miliknya.
"Hm, bukannya kamu selalu suka dengan nasi goreng buatan Om?" Tangan Gunawan terulur meletakkan satu telur mata sapi ke atas piring Oryza.
Tak ada percakapan yang menemani sarapan pagi antara Om dan keponakan. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.
Beberapa menit berlalu, Oryza mengumpulkan piring bekas makan Om Gunawan dan miliknya dan membawanya menuju wastafel.
"Kamu berangkat aja, Za. Biar Om yang bereskan semuanya," ujar Om Gunawan yang tengah membersihkan meja makan. "Nanti kamu telat Oryza," sambungnya.
Oryza berjalan menghampiri Om Gunawan sambil mengadahkan tangannya.
"Bukannya uang jajan kamu udah Om kasih semalam? Ada keperluan lain yang kamu beli, Za?" tanya Om Gunawan sambil mengeluarkan dompet dari saku celananya.
"Uang yang Om kasih semalam udah cukup untuk jajan satu minggu. Aku cuma mau salim sama Om aja sebelum berangkat," tutur Oryza.
"Ohh, mau salam! Bilang dong biar Om nggak salah paham." Gunawan mengarahkan tangan kanannya ke arah Oryza. Dengan senang hati Oryza mencium punggung tangan pria yang selama ini berjasa dalam hidupnya.
"Oryza berangkat dulu ya Om. Assalammualaikum,"
"Waalaikumussalam. Hati hati di jalan Oryza."
Oryza hanya melambaikan tangan kanannya tanpa berbalik menatap kepada Om Gunawan.
Oryza menghirup pelan udara segar pagi ini sambil menuruni tangga satu persatu. Sisa sisa air hujan semalam masih membasahi dedaunan, dan jalan. Bahkan bau tanah basah tercium oleh Oryza. Genang genangan kecil masih membasahi jalanan.
Langkah kaki Oryza terhenti di tangga terakhir sejenak saat melihat dua cowok saling melemparkan lenser lewat mata. Kentara sekali jika keduanya tidak akur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Someday towards you
Teen FictionOryza Stevia Dilara. Perempuan cantik berusia 23 tahun yang baru saja kehilangan pacar nya di hari anniversary ke -4 mereka. Janggala Zerga Alaskar mengalami kecelakaan tepat di depan mata sang pacar dan meninggal di tempat. Setelah kematian Jangga...