Oryza Stevia Dilara. Perempuan cantik berusia 23 tahun yang baru saja kehilangan pacar nya di hari anniversary ke -4 mereka.
Janggala Zerga Alaskar mengalami kecelakaan tepat di depan mata sang pacar dan meninggal di tempat.
Setelah kematian Jangga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bahkan gue sendiri tidak mengerti, Gue kehilangan apa? Sampai hidup gue selalu terasa kosong.
Janggala Zergan Alaskar
Hal apa yang membuat hidup terasa bewarna? Kebahagiaan seperti apa yang kita bayangkan bisa untuk di miliki? Cinta yang bagaimana untuk bisa di dambakan? Dan keinginan apa yang ingin terwujud, 'kan?
Oryza tengah memikirkan semua itu, kembali ke masa lalu dan bertemu dengan cinta pertamanya. Oryza pikir, ia bisa merasakan kebahagian seperti dulu bersama Janggala. Namun, sekarang terasa kosong.
Oryza membuka jendela kamarnya mengamati semua bintang yang ada di atas sana. Langit malam ini begitu menakjubkan. Sejenak membuat perasaan gundah Oryza tertutupi.
"Oryza, kamu sudah tidur?" Om Gunawan mengetuk pintu kamar Oryza dari luar.
"Belum, Om," Oryza berjalan menuju pintu dan membukanya. "Kenapa, Om? Ada sesuatu yang Om butuhkan?" tanya Oryza.
"Bisa kamu antarkan buku ini ke rumah Janggala? Kemarin dia nitip buku ini sama Om dan akan di ambil sore tadi. Tapi sampai malam pun dia nggak datang." ujar Om Gunawan.
Oryza mengambil buku yang tengah di sodorkan Om Gunawan kepadanya. "Mungkin dia lupa. Tapi aku nggak tau rumah dia dimana,"
"Rumah dia dekat, dari sini kamu belok kiri, lurus aja sampai mentok, nanti ada rumah pagar hitam. Itu rumah Janggala." ujar Om Gunawan memberitahu.
"Yaudah aku antar bukunya, sekalian cari angin."
Oryza kembali masuk, mengambil hoodie abu abu kemudian memakainya. Setelah itu Oryza keluar pergi.
••••
Oryza berjalan santai sambil bersenandung kecil menikmati ke indahan malam. Angin malam terasa sejuk menyentuh pori pori wajahnya. Oryza berhenti sejenak melihat orang orang berpakaian kantoran baru pulang kerja, muda mudi yang tengah berkumpul di luar cafe menikmati minuman serta makanan. Canda tawa, obrolan mereka membuat Oryza tersenyum kecil.
"Aku kangen masa masa lembur kerja, bertemu kak Kenzie di studio, apalagi saat kamu jemput aku, Janggala."
Oryza menghela napasnya sebentar dan kembali berjalan menuju rumah Janggala. Pagar hitam, hanya ada tiga rumah berpagar hitam yang di jumpai Oryza. Lalu, yang mana rumah Janggala?