Oryza Stevia Dilara. Perempuan cantik berusia 23 tahun yang baru saja kehilangan pacar nya di hari anniversary ke -4 mereka.
Janggala Zerga Alaskar mengalami kecelakaan tepat di depan mata sang pacar dan meninggal di tempat.
Setelah kematian Jangga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deruman suara motor sport hitam terdengar di parkiran Olimpus High School. Serangkaian aktifitas di parkiran tadi seakan berhenti karena kehadiran sosok cowok yang asing di mata mereka.
Cowok itu melepaskan helm full face yang ia kenakan menampilkan rambut sedikit ikal berwarna hitam legam yang ia biarkan acak acakan. Mereka sibuk memperhatikan wajah tampan lelaki itu.
Amel menatap takjub akan ketampanan cowok itu dari jauh. Matanya tak berhenti meneliti penampilan urakan cowok itu. "Tampang tampang bad boy, nih."
Amel menepuk pelan kening setelah menyadari alasan untamanya datang ke sekolah pagi pagi begini. " Ahh! Gara gara cowok itu gue hampir lupa kalau pagi ini gue piket." Setelahnya Amel pergi meninggalkan area parkir menuju kelasnya.
Dia Arjuna Mahesa, laki laki berbadan elastis dengan wajah tampan yang menjadi pelengkapnya. Kakinya melangkah meninggalkan area parkiran.
Arjuna melewati beberapa koridor. Terlihat hanya ada beberapa siswa rajin yang berdiri di sepanjang koridor.
Pandangan semua mata tertuju kepada Arjuna. Cengingiran kecil ia tampilkan dengan tangan melambai lambai. "Ck, kadar ketampananan gue meningkat tujuh kali lipat dari biasanya," puji Arjuna pada diri sendiri.
Bisik bisik mulai terdengar di gendang telinga Arjuna. Senyum indah ia tampilkan di sepanjang koridor membuat kedua lesung pipi cowok itu terlihat jelas.
Dia siapa? Ganteng banget!
Boleh kenalan nggak sih
Wah! Nggak rugi gue bayar mahal sekolah di sini. Banyak cogan nya, cuk
Astaga! Mukanya mulus banget kayak jalan menuju ke hatinya
Siswa baru deh, lihat rambut acak acakannya itu bikin hati gue meleleh
Aduh! Janggala, Jayden aja susah di gapai. Ini nambah satu lagi.
Arjuna memberhentikan langkah kakinya dan mendekat kepada sekumpulan siswi yang tadinya heboh akan kehadirannya.
"Ruang guru sebelah mana ya?" tanya Arjuna.
Salah satu dari kelima gadis itu menunjuk dengan pandangan tak pernah lepas dari wajah tampan milik Arjuna. "Di se-be-lah sana."
