9.

5 3 0
                                    





                   Happy reading
                              *

                              *

                              *

Seorang pemuda tengah menatap pagar hitam di hadapannya dengan teliti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda tengah menatap pagar hitam di hadapannya dengan teliti. Sesekali memeriksa secarcik kertas berisi alamat rumah yang ada di tangannya. Pemuda itu menggaruk kepala yang tidak terasa gatal sama sekali. Jelas terlihat dari wajah lelaki itu jika ia tengah kebingungan.

"Benar nggak sih ini alamatnya?" monolognya sendiri. Tangan cowok itu terulur mendorong pagar, siapa tau jika pagar tersebut tidak terkunci sehingga ia bisa masuk.

"Nggak di kunci ternyata."

Kaki itu mulai masuk, pandangannya menelisik halaman rumah minimalis yang ada di hadapannya. Rumah itu tidak terlalu besar ataupun kecil, halamannya juga tidak begitu luas namun ada lesehan persegi di tengah halaman.

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian pemuda itu kepada sosok tinggi jangkung yang menatap datar ke arahnya.

"Lo siapa?" Suara bas terkesan berat itu membuyarkan sang pemuda dan bergegas menghampiri sang pemilik rumah.

Pemuda itu mengulurkan tangannya kepada sang pemilik rumah sambil menampilkan senyum ramah. "Gue, Arjuna Mahesa."

"Tujuan lo kesini?"

Arjuna menurunkan tangan yang tak bersambut itu. "Nih bocah nggak ada sopan sopannya," gerutu Arjuna sambil membuang muka kesamping.

Kembali Arjuna tersenyum menatap Lelaki di depannya. "Lo, Janggala adik dari Kenzie, 'kan?" tanya Arjuna.

"Hm," guman Janggala.

"Gue rencananya mau pindah sekolah dekat sini, dan kebetulan kakak lo saranin gue buat ngekos di rumah ini," ujar Arjuna memberitahu.

Janggala memandang menilai lelaki di hadapannya dari bawah sampai atas membuat Arjuna berdiri tak nyaman di tempat.

"Rumah gue bukan tempat penampungan. Jadi, sebaiknya lo cari tempat lain," usir Janggala berlalu pergi meninggalkan Arjuna.

"Enak aja main usir gue! Gue udah kasih uang ke kakak lo untuk sewa rumah ini satu bulan ke depan," ucap Arjuna menahan kerah baju bagian belakang milik Janggala.

Janggala dengan gerakan cepat memutar tubuhnya sambil menarik tangan Arjuna dan membanting tubuh cowok itu ke tanah.

"AKH! BANGSAT!!"

Pekik Arjuna merasakan nyeri teramat pada punggungnya.Arjuna perlahan mulai bangkit dengan tertatih dan memandang penuh dendam kepada Janggala.

Janggala membenahi kembali bajunya dan membalas menatap tak kalah datar cowok sinting itu.

Someday towards youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang