Malam ini Haruto baru saja kembali dari kamar asrama jeongwoo karena diluar sudah mulai gelap dan sudah waktunya jeongwoo beristirahat. Kedua teman jeongwoo yang lain pun sudah pulang sejak tadi sore.
Haruto masuk ke dalam kamarnya kemudian berjalan menuju meja miliknya, satu hal yang ia pikirkan ketika kembali dari kamar jeongwoo adalah melihat isi buku yang belum sempat ia pahami. Ia sudah membaca ratusan kali buku yang kini berada ditangannya namun ia masih belum memahami tulisan-tulisan didalamnya.
Beberapa tulisan bisa ia pahami karena tak ada kata kiasan atau perumpamaan yang berat untuk ia pahami. Namun beberapa tulisan yang lain benar-benar tak bisa ia pahami karena kata-kata nya ambigu dan mengandung beberapa arti dalam satu kalimat.
'sia sia kau hidup sia sia kau mati'
'kau selalu bertanya tentang kabar dirimu sendiri, kau juga selalu mengatakan "aku baik baik saja". Tentu kami percaya, itulah kenapa kami bertahan untukmu'
"Apa yang dia percaya?" Tanya haruto pada dirinya sendiri sambil membaca tulisan di bukunya.
Haruto membalik lembaran berikutnya sambil menutup hidungnya karena bau di lembaran kali ini tak sedap dan tak seperti buku pada umumnya. Lembaran ini baunya seperti bunga yang membusuk.
'Haruto, ingatlah jika tak ada takdir cinta yang kau paksakan. Kau seharusnya memilih untuk hidup bersama kami'
'kenapa kau memilih jalan hidup yang begitu rumit? Kau benar-benar menyisakan luka dihati kami sampai keturunanku pun mungkin akan merasakan sedih '
'masih ingatkah kau dengan rasa sakit itu? Jika kau bertemu dengannya lagi, apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Kembali memilih mati bersamanya?'
'pada dasarnya kita hidup untuk mati'
Haruto segera menutup bukunya kasar, ia tak suka dengan beberapa pendapat yang disampaikan oleh sang penulis buku. Ia sendiri tak tahu siapa yang menulis buku itu, namun ia menaruh curiga pada sang kakaknya dulu.
"Pada dasarnya kita hidup untuk mati?" Gumam haruto bertanya-tanya
Jaehyuk dan Asahi kini telah kembali dari rumah Asahi, mereka sudah sampai di depan kamar mereka masing-masing. Hari ini cukup menyenangkan bagi mereka dan hari yang mungkin tak akan terlupakan bagi jaehyuk. Ia senang menghabiskan waktu berdua bersama Asahi, karena biasanya mereka pergi bersama mashiho atau jihoon yang kadang ingin mengikuti mereka.
"Thanks makanannya sa, nanti gua bagi dua kok sama jeongwoo" kata jaehyuk sebelum masuk ke kamarnya
"Awas aja ga dibagi dua, gua masuk ya bye" kata Asahi pamit kemudian masuk ke dalam kamarnya menyisakan jaehyuk yang masih diam didepan pintu kamarnya
"Anjir sa tanggung banget bikin gua gila nya" gumam jaehyuk
Jaehyuk terkekeh pelan mengingat kebersamaan ia dan Asahi hari ini sambil membuka pintu kamarnya dengan senyum lebar di bibirnya. Ia melompat-lompat kecil lalu masuk ke dalam kamarnya.
"Kau kenapa?" Tanya jeongwoo bingung melihat jaehyuk yang tiba-tiba masuk sambil senyum-senyum sendiri
Jaehyuk seketika terkejut sekaligus malu karena tertangkap tengah senyum-senyum sendiri.
"Gapapa" jawab jaehyuk kemudian memasang wajah sok dinginnya itu
"Lama sekali, aku bosan" kata jeongwoo sambil menggembungkan pipinya
"Sendirian daritadi?" Tanya jaehyuk
"Ngga, ada yedam terus ada doyoung. Ada haruto juga" jawab jeongwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR DE MA VIE
Fanfiction[hajeongwoo ft.jaesahi] Kalian percaya reinkarnasi? Apa jadinya jika seseorang terbangun 100 tahun kemudian dari kematiannya dan menjalani kehidupan barunya untuk mencari sang kekasih? Akankah jeongwoo berhasil menemukan kekasihnya dan kembali bersa...