32 : damai

1K 174 43
                                    

"masuklah" kata jeongwoo sambil membukakan pintu kamarnya agar haruto bisa masuk

Sejak dulu, jeongwoo selalu seperti ini. Ketika ia marah, ia akan menjauh dari haruto tapi tak lama kemudian ia akan bersedia mendengarkan penjelasan dari haruto.

Sesuai dengan janjinya, kini jeongwoo tidak kabur dan mengikuti apa yang haruto minta padanya.

Sekarang jeongwoo dan haruto sudah sampai di asrama setelah menyelesaikan kegiatan belajar mereka disekolah.

Jeongwoo berjalan menuju kursi belajar miliknya, ia juga menyiapkan kursi milik jaehyuk untuk diduduki oleh haruto. Sepertinya akan banyak penjelasan dari haruto, jadi jeongwoo menyediakan tempat duduk untuk haruto.

Haruto berjalan masuk ke dalam kamar jeongwoo kemudian menutup pintunya perlahan, ia tak ingin siapapun mendengar apa yang akan mereka bicarakan.

"Bagaimana cara menguncinya?" Tanya haruto mencoba mengunci pintu kamar jeongwoo sambil melihat ke arah jeongwoo

"Tidak tahu" jawab jeongwoo

Pintu kamarnya dibuka menggunakan password, ia tak tahu cara mengunci pintunya karena jaehyuk hanya mengajarkan cara membukanya saja

"Ah lupakan" gumam haruto menyerah kemudian berjalan mendekati jeongwoo dan duduk di kursi yang disediakan oleh jeongwoo

"Aku akan mendengarkan saja, kau punya banyak waktu untuk menjelaskan" kata jeongwoo tak sabar

"Aku tak melupakanmu" kata haruto singkat padat dan tidak jelas bagi jeongwoo.

"Aku tahu! Senang membodohi ku hah? Apa aku terlihat seperti orang bodoh bagimu? Mudah bagimu menipuku?" Tanya jeongwoo kesal

Haruto tersenyum pelan, sepertinya ia akan mendengar omelan jeongwoo dulu baru bisa menjelaskan semuanya .

"Bagaimana bisa kau tersenyum seperti itu? Apa kau tahu frustasi nya aku memikirkan keberadaanmu? Tidak kah kau berpikir jika aku merindukanmu? Apakah kau tahu setiap malam aku mengkhawatirkan mu?" Sambung jeongwoo penuh emosi

Haruto mendekatkan posisi kursinya agar dekat dengan jeongwoo, ia akan mendengarkan keluh kesah jeongwoo dari dekat.

"Aku kadang menangis karena merindukanmu, aku takut tak bertemu lagi denganmu, aku menunggu mu disini dengan hati yang gelisah karena nyatanya aku tak begitu optimis akan bertemu lagi denganmu" kata jeongwoo mulai memelankan suaranya karena sepertinya ia akan menangis lagi

"Kenapa kau berbohong? Apa kau tak menyayangiku lagi?" Tanya jeongwoo dengan mata yang berkaca-kaca

Setelah melihat jeongwoo hampir menangis, haruto segera menarik tangan jeongwoo dan menggenggam erat tangan jeongwoo yang penuh kekhawatiran.

"Aku tak pernah berhenti untuk menyayangi mu, jeongwoo " kata haruto menenangkan jeongwoo

"Lalu kenapa?" Tanya jeongwoo kesal

"Sama seperti mu, aku ragu siapa jeongwoo yang aku temui saat itu. Karena pada awalnya aku bertemu jeongwoo yang lain, bukan kekasihku" kata haruto menjelaskan

"Bagaimana kau tahu dia jeongwoo yang lain? Ternyata kau bisa mengenaliku" kata jeongwoo masih kesal

"Aku tahu dari jaehyuk dan Asahi, mereka menceritakan semuanya. Dari sana aku segera percaya jika kau benar kekasihku, aku akan mengaku tadinya tapi kau tahu lebih dulu" kata haruto

"Kenapa tak dari awal? Aku sudah bertanya berkali-kali tapi kau menjawab seolah kau lajang dan tak pernah punya kekasih sebelumnya " kata jeongwoo

"Aku hanya menghindari pertanyaan darimu, aku tidak menjawab seolah aku lajang" kata haruto

L'AMOUR DE MA VIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang