Setelah pulang sekolah, jeongwoo ikut bersama jihoon untuk pulang kerumahnya. Jeongwoo yang penuh rasa ke kekhawatiran tetap memaksakan diri ikut bersama jihoon.
Sebelumnya, jeongwoo sudah meminta saran dari jaehyuk dan Asahi. Mereka mengatakan jika jeongwoo selalu terlihat baik jika sedang menelpon mama atau papanya, bahkan jeongwoo yang kasar bisa berubah menjadi lembut ketika bertemu atau ditelpon orang tuanya.
Jeongwoo disarankan untuk tetap menjadi dirinya sendiri, karena Asahi dan jaehyuk yakin banyak orang suka pada jeongwoo dengan kepribadian aslinya. Jeongwoo sedikit mendapat kepercayaan dirinya setelah mendengar ucapan dari Asahi dan jaehyuk, ia jadi bingung sebenarnya orang tuanya itu jaehyuk dan Asahi atau kedua orang tua jeongwoo yang lama.
Jeongwoo bersama kakaknya pergi ke rumah mereka menggunakan taksi yang sudah dipesan jihoon sebelumnya, jihoon mengatakan jeongwoo sulit diajak naik bus padahal naik bus adalah pengalaman yang luar biasa menurut jihoon.
Di perjalanan menuju rumah, jihoon benar-benar banyak berbicara sampai jeongwoo tak diberi waktu untuk berbicara. Jihoon banyak bercerita tentang jeongwoo yang berubah membuatnya senang, tapi karena itu jeongwoo jadi mengerti bagaimana hubungan jeongwoo dengan jihoon dan bagaimana hubungan jeongwoo dengan keluarganya
"Gua seneng lu lebih terbuka" kata jihoon
"Maaf ya, mungkin gue terlalu jauh dulu sama lo kak" kata jeongwoo
"Gapapa, namanya juga hubungan adik kakak. Kalau ga adiknya yang ngeselin ya kakaknya" kata jihoon
Jeongwoo mengangguk paham apa maksud jihoon, menyenangkan memiliki seorang kakak yang baik padanya
"Btw lu gausah panggil kak segala, jadi aneh dengernya. Baru kali ini gua denger lu manggil gua kakak, biasanya jihoon jihoon aja" kata jihoon
"Lo enaknya gue panggil lo apa?" Tanya jeongwoo
"Ya jihoon aja lah, dari kecil juga udah panggilnya gitu" kata jihoon
Jeongwoo mengangguk lagi, ia mulai paham situasinya sekarang. Dan ia sedikit lega mendengar keluarganya adalah keluarga yang banyak diharapkan orang-orang, ia juga senang memiliki jihoon sebagai kakaknya
***
"Dam, gue rasa jewu marah sama gue" kata doyoung
"Kenapa lu ngomong gitu?" Tanya yedam
"Disekolah dia sama sekali ga ngomong sama gue" kata doyoung
"Lagi kumat kali" kata yedam santai
"Tapi dia jadi aneh, liat gue kayak orang ga kenal. Gue rasa dia beneran marah kali ini sampe dia kayak ga kenal sama gue" kata doyoung khawatir
"Tar malem ke asramanya dia aja, gua rasa ga kenapa-kenapa deh" kata yedam mencoba menenangkan doyoung
"Gue takut" kata doyoung
"Gapapa dob tenang aja" kata yedam
"Mana belakangan ini dia sering ketemu sama gue, gue takut mereka ribut terus libatin gue" kata doyoung semakin overthinking
"Kalaupun dia marah gara-gara itu, lu bisa jelasin dan jujur. Jangan kayak waktu itu, lu pasrah dia bilang apapun ke lu" kata yedam
"Dia sekarang pergi ya?" Tanya doyoung
"Tau darimana?" Kata yedam bingung
"Gue denger tadi kakaknya ngajak pulang" jawab doyoung
"Tapi lu sadar ga sih dob, sejak dia sakit masalahnya sekarang udah mulai surut, gua akuin dia emang ngeselin karena terus manasin kak hyunsuk. Tapi disisi lain gua ngerti dan ikut kesel sama kak hyunsuk " kata yedam
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR DE MA VIE
Fiksi Penggemar[hajeongwoo ft.jaesahi] Kalian percaya reinkarnasi? Apa jadinya jika seseorang terbangun 100 tahun kemudian dari kematiannya dan menjalani kehidupan barunya untuk mencari sang kekasih? Akankah jeongwoo berhasil menemukan kekasihnya dan kembali bersa...