"jangan marah" gumam jeongwoo sambil melihat ke arah haruto yang masih kesal mengingat kejadian tadi pagi bersama junghwan
"Dia cuma anak kecil to, sentil aja nanti juga nangis" kata jaehyuk membantu jeongwoo
Siang ini jeongwoo, haruto, jaehyuk dan Asahi sedang berada di kantin untuk mengisi perut kosong mereka. Setelah jam pelajaran yang panjang, akhirnya mereka bisa beristirahat dari rumitnya pelajaran yang memaksa masuk kedalam otak mereka.
"Gua pikir dia anak baik, ternyata sama aja kayak kakaknya" kata Asahi
"Kenapa kau tak mengatakan kebenarannya dari awal jika dia anak baik?Aku rasa dia seperti ini karena dia sudah jatuh padamu" kata haruto tiba-tiba serius sambil menatap jeongwoo
"Kau menyalahkanku? Bukankah jawabannya sama seperti kenapa kau tak mengaku dari awal?" Balas jeongwoo
"Ini berbeda, kenapa kau justru melanjutkan cerita dimana kau menjalin hubungan dengannya. Karena itu aku ragu untuk mengaku dari awal" kata haruto
"Kau pikir orang gila mana yang percaya begitu saja jika aku jujur? Butuh waktu bagiku, aku menjaga agar semuanya tetap berjalan sama seperti sebelumnya" kata jeongwoo
"Untuk apa?" Tanya haruto tak mengerti
"Kau ini kenapa?kau pikir aku jatuh cinta dengan anak itu?" Kata jeongwoo bertanya balik, ia tahu mungkin haruto cemburu tapi ia tak menyangka haruto justru menuduhnya yang tidak-tidak.
"Lalu bagaimana bisa dia menyukaimu? Dia harusnya menyadari jika kekasihnya berbeda" jawab haruto
Jeongwoo terdiam, dia tak melakukan apapun dan berani bersumpah bahwa junghwan menyukainya tanpa alasan karena ia tak memberikan sinyal positif untuk junghwan, ia justru bersikap layaknya seorang kakak untuk junghwan.
Jeongwoo jelas kecewa mendengar semua tuduhan haruto, ia balik tak mengerti dengan apa yang haruto pikirkan.
"Kenapa kau tak bertanya padanya? Kau terlihat tak percaya padaku lalu untuk apa kau bertanya padaku" jawab jeongwoo dengan kesal kemudian berdiri dan berjalan menjauh dari haruto dan kedua temannya. Ia benar-benar kecewa dengan haruto.
"Jeongwoo!" Panggil haruto pada jeongwoo yang sudah berjalan menjauh, dan sayangnya jeongwoo tak berbalik untuk menyauti haruto.
"Ga ikutan" gumam jaehyuk bingung harus bagaimana melihat haruto dan jeongwoo bertengkar didepannya
"Susulin, Lo tau dia sensitif belakangan ini" kata Asahi
Tanpa pikir panjang, haruto segera berdiri untuk mengejar jeongwoo. Ia sadar jika ia kelepasan, ia tak seharusnya marah pada jeongwoo. Karena kembali lagi ke awal, ia paham jika jeongwoo juga tak ingin terjebak disituasi ini. Ia sadar ucapannya tadi hanya membuat jeongwoo semakin tertekan dan tak menyelesaikan apapun.
Haruto berlari mengejar jeongwoo, menyisakan Asahi dan jaehyuk yang masih kebingungan dengan keributan semi rumah tangga haruto dan jeongwoo.
"Menurut lu yang salah siapa?" Tanya jaehyuk
"Bapaknya jeongwoo yang lama, kalau dia restuin mereka ga mungkin mereka ribut sekarang" kata Asahi
"Langsung ke akarnya ya sa?" Balas jaehyuk
"Iya, tapi bisa jadi haruto yang salah kalau menurut gue. Kan dari awal haruto ngerti, kok ujungnya dia jadi marah ke jeongwoo. Dia keliatan gabisa kontrol emosinya tadi" kata Asahi
"Bawaan hormon remaja iya gak sih? Walaupun jiwanya udah dewasa tapi bisa jadi mereka kebawa gitu jadi remaja lagi yang perasaan nya labil" kata jaehyuk
"Lo pinter jaehyuk, bener juga. Hampir aja gue mau nge judge kalau haruto gabisa bersikap dewasa" kata Asahi
"Emang bersikap dewasa menurut lu gimana? Gua ga paham " kata jaehyuk bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMOUR DE MA VIE
Fanfic[hajeongwoo ft.jaesahi] Kalian percaya reinkarnasi? Apa jadinya jika seseorang terbangun 100 tahun kemudian dari kematiannya dan menjalani kehidupan barunya untuk mencari sang kekasih? Akankah jeongwoo berhasil menemukan kekasihnya dan kembali bersa...