RtS-4

86 12 0
                                    

Tut Tut Tut

Klik

"Bagaimana Baek? Kau berhasil 'kan?!"

Baekhyun merotasikan bola matanya dengan malas sembari mendengus keras.

"Tidak bisakah kau minimal menyapaku lebih dulu atau menanyakan kabarku, Hyung?"

Si pria diseberang sana tertawa ringan tanpa beban.

"Maaf maaf, aku terlalu panik karena handphonemu tidak bisa ku hubungan setelah menelponku puluhan kali."

"Aku memang sengaja menonaktifkan ponselku. Aku kesal padamu. Kemana saja kau tadi, eoh?!"

"Maafkan aku, aku tadi pergi menemui Chang Wook Hyung. Aku meninggalkan handphoneku di kamar. Jadi bagaimana, apa yang terjadi sampai kau menelponku puluhan kali dan apakah kau berhasil?"

Lagi-lagi Baekhyun menghela nafas.

"Mobilku mogok, Hyung. Tapi untungnya aku bertemu dengan putra dari pemilik rumah. Dia yang mengantarku."

"Maksudmu Xi Sun Jian?"

"Bukan, Hyung. Setelah Xi Lu Han meninggal, kepemilikan rumah ini jatuh pada Xi Sun Yuan, adik dari Xi Sun Jian."

"Berarti kau bertemu dengan putra dari Sun Yuan itu?"

"Hm."

Tanpa sadar, Baekhyun tersenyum kecil ketika wajah omega cantik Zi Ren muncul di kepalanya.

"Lalu, bagaimana hasilnya? Kau berhasil membujuk mereka untuk menjual rumah itu?"

"Seperti yang sudah ku duga, Hyung. Setelah kematian Xi Lu Han, Jalan kita untuk mendapatkan rumah incaranmu justru semakin sulit."

"Sulit bukan berarti tidak bisa , 'kan?"

Baekhyun menghela nafas keras.

"Apakah kau tidak bisa mencari tempat lain saja, Hyung?"

"Huh?! Dan membiarkan mereka berfikir jika aku menyerah begitu?"

"Ku rasa Xi Sun Yuan tidak akan berfikir seperti itu."

Helaan nafas panjang berganti terdengar dari pria yang menjadi lawan bicara Baekhyun.

"Baek, dengar. Aku sudah mencari ke semua tempat dan rumah itu adalah satu-satunya yang cocok dengan keinginanku. Aku tidak akan menyerah sampai benar-benar mendapatkannya. Apakah pria bernama Xi Sun Yuan itu meminta harga yang lebih tinggi?"

"Tidak. Tapi mereka memberikan penawaran lain."

"Penawaran seperti apa?"

"Mereka menawarkan tanah milik mereka. Tidak jauh dari rumah ini. Aku belum melihat secara langsung bagaimana lokasinya tapi melihat dari peta yang mereka tunjukkan, ku rasa lokasinya cukup strategis. Dan lagi luas tanahnya sangat memadai untuk Hyung membangun sekolah, asrama dan tempat pelatihan."

"Berapa harga yang mereka tawarkan?"

"Awalnya mereka meminta 75% dari harga rumah yang kita tawarkan. Tapi aku menawarnya jadi 60% dan mereka setuju. Di samping itu mereka berjanji menanggung semua biaya pembangunan bahkan sampai proses di notaris."

Terjadi hening beberapa saat. Pria yang dipanggil 'Hyung' oleh Baekhyun itu nampak sedang mempertimbangkan apa yang baru Baekhyun laporkan.

"Katakan pada mereka jika aku akan datang ke sana untuk melihat langsung lokasi sebelum memberikan jawaban."

"Baiklah. Nanti akan aku sampaikan. Kapan kira-kira kau sampai ke sini?"

"Besok. Aku sudah meminta Yoona Noona untuk memesankan tiket ke China besok pagi."

Rewrite the StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang