Cw : cheating,kissing,bypssy, a little bit mature? Pokoknya agak jorok ya
"Aku rasa, kita udah nggak cocok lagi El, " Ucap yang lebih tua.
Si yang lebih muda tersenyum tipis dengan mata yang kian menipis. Mata coklat bulat itu sedikit basah. Yang lebih tua tampak menunduk dengan rasa bersalah. Iel, atau Iel berusaha mengalihkan pandangan sambil mengaduk minumannya.
Mereka kembali rerdiam untuk beberapa saat. El menyeruput minumannya lalu menghela nafas pasrah. Ia arahkan manik hazelnya kearah yang lebih tua. Ada perasaan tak rela ketika kalimat itu terucap oleh Jayden, si yang lebih tua. El mengambil salah satu tangan Jayden, kemudian digenggam sembari di elus pelan. Jayden tidak bereaksi apapun.
Sejujurnya, Jayden merasa entah sejak kapan ia tak bisa lagi memandang El sebagai kekasihnya. Hubungan yang ia bangun hampir sepuluh tahun lamanya, ternyata mampu membuat seorang jayden merasa bosan. Jayden bahkan telah memikirkan apa yang akan dilakukan oleh mereka kedepan. Namun, hati siapa juga yang tau.
" Jadi mau kamu gimana Jay? " El kembali bersuara.
Manik elang milik Jayden memandang kearah hazel El. Bibirnya terkatup rapat dengan ekspresi datar.
"Aku mau.. " Ucapan Jayden terjeda.
Ia agak ragu mengucapkannya.
"Putus? "
Mata Jayden membelak.
El terkekeh. Ia melepas tangannya.
"Itu mau kamu kan? "
Jayden tetap diam.
"It's okey. Kita berakhir. Aku nggak perlu dengar apapun dari kamu. Entah kamu yang nggak tau sejak kapan bosen sama aku, soal Isa, kamu nyesel ngajak aku pacaran atau apapun itu, " El berucap penuh penekanan.
" Nggak usah bawa-bawa Isa disini. Dia nggak tau apapun, "
" Udahlah jujur aja, lo udah sampe mana sama Isa? "
"Isa nggak ada sangkut pautnya sama kita El, " Nada yang diucapkan Jayden terkesan lelah.
Sementara El masih dengan wajah datarnya.
" Lo pikir gue nggak tau, kalo lo main belakang sama gue? "
"Don't lo-gue El! "
" We're just ex now! "
Jayden menjambak rambutnya. El meraih ponsel dan mengeluarkan sejumlah uang dimeja. Ia menatap Jayden dengan datar lalu pergi tanpa berbicara apapun.
***
El termenung.
Ia tak melakukan apapun hingga malam sejak kepulangannya dari cafe tadi sore. Lelaki itu hanya terduduk meringkuk diatas kasur. Matanya memandang lurus kearah depan. Otaknya kosong, bahkan rasanya untuk berpikir dan menangis pun rasanya tidak bisa. Ia melewatkan makan malam yang bahkan sejak pagi perutnya belum terisi makanan berat sekalipun.
El kembali menghela nafas panjang. Kakinya menuruni kasur lalu mengambil bathrobe di gantungan baju.
'Butuh mandi' pikirnya.
Jemari lentiknya memutar keran untuk mengisi bathtub dengan air hangat dan bubble bath. Sambil menunggu, jemari cantiknya perlahan melepas kancing kemeja coklatnya. Lalu disusul semua kain yang melekat ditubuhnya. Kaki panjangnya ia masukkan kedalam bak mandi lalu perlahan, tubuhnya ikut mencebur kedalam air hangat tersebut. El memenjamkan mata sambil merilekskan tubuhnya.
Ah entahlah ia bahkan tak bisa berpikir apapun tentang Jay-mantannya. Ia sesekali menggosok tubuhnya.
' huh ternyata cuma ini yang dibutuhkan '