Part. 5 : Teman Baru, Disca

46.4K 2.6K 41
                                    

Demi apa coba aku update lagi???????

Yap! Demi Andrei....

Kejar tayang ini biar 2 tokoh utamanya bisa dipertemukan.

Cerita dikit....

Pelangi dan Embun adalah 2 karakter berbeda.

Pelangi itu orangnya lurus, nggak neko-neko. Tertutup dan nggak pintar bergaul. Dengan kelebihan otak dan kecantikannya.

Embun orangnya ceria, suka guyon dan pintar bergaul. Meskipun ia tak secantik Pelangi.

Sementara, Disca dan Embun adalah 2 pribadi yang berkarakter sama, menyenangkan. Mereka pasti klop banget kalo bersahabat.

🌹🌹🌹





Embun sudah berada di bagian administrasi Rumah Sakit tempat ibunya dirawat. Hari ini ibunya sudah diperbolehkan keluar, jadi ia disini untuk membereskan biaya perawatannya.

Semalam, setelah mendapat kabar dari Satria tentang kondisi ibunya yang telah membaik. Embun segera menelpon Farah. Akhirnya ia memutuskan untuk meminjam uang dari Farah.

Hal itupun terpaksa ia lakukan karena Embun belum memiliki uang.

"Selamat datang dirumah bu." Kata Aura senang.

Ibu pun tersenyum, meskipun tampak dipaksakan. "Terima kasih sayang."

Embun menenteng tas berisi pakaian milik ibu dan memasukkannya kedalam kamar tidur. Sementara adik-adiknya menemani ibu diruang tamu.

"Bapak, gimana Bun?" Tanya ibu begitu melihat kemunculan Embun di ruang tamu.

Embun segera duduk disebelah ibunya lalu memberikan isyarat pada Satria untuk membawa pergi Aura dari ruang tamu, karena ia tak ingin jika Aura sampai mendengar permasalahan orang dewasa ini.

"Bapak baik-baik saja bu. Bapak sudah memutuskan untuk menunggu proses pengadilan. Karena disanalah semua akan terungkap. Beberapa hari lalu, penyidik yang menangani kasusnya bapak menawarkan jalan damai dengan mengganti uang perusahaan yang hilang. Namun Embun menolak jalan damai itu karena bapak juga tidak menginginkannya." Papar Embun. "Jalan damai sama dengan mengaku kesalahan bu. Makanya bapak menolak. Karena bapak tidak pernah merasa melakukannya."

Ibu mengangguk mengerti meskipun tampak menahan airmatanya. "Ibu tenang saja. Semua akan baik-baik saja."

*^O^*

Embun merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya. Ia menghela nafas dengan berat.

Ia selalu berusaha kuat dan tak henti-hentinya memberikan dukungan untuk bapaknya.

Ia juga melakukan hal yang sama pada ibunya.

Ia menjanjikan pada kedua orangtuanya kalau semua akan baik-baik saja.

Astaga!

Siapa yang akan memberikan dukungan untuk dirinya?

Siapa yang akan menjamin padanya kalau semua akan baik-baik saja?

Tidak ada!

Embun mengusahakannya sendirian.

Tidak ada yang bisa menjadi sandarannya.

Embun menghela nafas dengan kasar. Ia lalu merogoh isi tasnya dan mencari dompetnya.

"Dompetku kemana?"

Embun beranjak bangun dari ranjang dan mengeluarkan seluruh isi tas slempangnya.

Ia mulai panik.

My Morning DewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang