Part. 18 : Gde Ty Moya Utrennyaya Rosa

38.5K 2.3K 115
                                    


Sorry update lagi...

Jangan marah n bosen ya...

Hehehee

Happy Reading ^_^

♥♡♥♡♥♡♥♡♥

Andrei mengemudikan Ashton Martin-Vanquishnya menuju kearah selatan. Ia ingin bertemu dengan Embun secepatnya.

Semoga saja, nenek Vanya tidak melakukan sesuatu yang buruk pada tunangannya itu.

Andrei mengusap wajahnya dengan kasar. Dadanya penuh sesak dengan semua perasaan negatif.

Ia masih ingat betul bagaimana reaksi kedua orangtuanya saat Andrei menyatakan dengan lantang penolakannya pada pertunangan yang dibuat nenek Vanya didepan seluruh anggota keluarga besarnya.

Kedua orangtuanya memang terkejut, namun Andrei bisa melihat sebuah senyum di wajah mamanya dan rasa bangga di wajah papanya karena sikap Andrei yang tegas.

Hanya kedua orangtuanya yang dibutuhkan Andrei. Mereka lah sumber kekuatannya untuk tetap mempertahankan Embun disisinya.

Andrei menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Embun. Aura langsung sumringah begitu melihat kemunculan Andrei, gadis kecil itu sedang berada di teras depan rumahnya bersama beberapa teman-teman bermainnya.

"Aura, apa kakak kamu ada dirumah?" Tanya Andrei.

"Mbak Embun nggak ada, mas."

Andrei mengernyit. "Kemana?"

"Katanya mau kerumah mbak Disca, diundang ke acara tunangan."

Jantungnya terasa melorot seketika. Perasaannya benar-benar tak keruan.

"Apa?"

Aura mengangguk. Gadis kecil itu tak mungkin berkata bohong, kan?

"Mr. Andrei?" Suara seorang wanita terdengar dari balik punggung Andrei.

Farah tersenyum padanya. "Nyari Embun?"

Andrei mengangguk lemah. Sorot mata pria itu tampak kosong.

"Tadi pagi Embun kerumah saya, minta tolong dimake up. Katanya mau ke acara pertunangan adik Mr. Andrei."

Andrei memejamkan kedua matanya seketika. Berarti benar! Embun pergi kerumahnya.

Lalu apa yang terjadi?

Apa gadisnya itu melihat semuanya?

Dan dimana dia sekarang?

"Farah, telpon aku jika Embun menghubungimu." Kata Amdrei lalu memberikan sebuah kartu nama pada Farah.

"Pasti aku akan menelponmu." Balas Farah.

Andrei segera pamit dan mengendarai mobilnya kembali meninggalkan rumah Embun menuju pusat kota.

Sial! Dimana Embun berada saat ini?

Kemana Andrei harus mencarinya?

Andrei sudah berada di LP sekarang. Entah kenapa ia berpikir untuk menyambangi pak Hadi Prasetyo, bapak Embun.

Pria bertubuh ringkih itu keluar bersama seorang petugas LP. Dan senyuman langsung menghias wajah tuanya begitu melihat Andrei.

"Apa kabar pak?" Tanya Andrei sambil menjabat tangan pria itu.

"Baik nak, Terima kasih." Jawab bapak.

Mereka duduk saling berhadapan. Andrei bahkan menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah toko kue dan membelinya untuk bapak.

"Saya kemari, ingin menyampaikan keinginan saya untuk menikahi Embun secepatnya pak." Kata Andrei to the point.

Bapak tersenyum lagi. "Sebenarnya bapak nggak mempermasalahkan hal itu, nak. Memang semakin cepat semakin baik. Bapak menyerahkan semua keputusan di tangan Embun."

Andrei tersenyum lega. "Saya akan mengurus semua prosedurnya agar bapak bisa diijinkan keluar untuk menjadi wali dalam pernikahan saya nanti."

Bapak mengangguk.

"Sidang akan digelar 2 hari lagi. Dan bapak tidak perlu memikirkan kasus omong kosong ini. Saya bisa pastikan kalau bapak bisa bebas murni." Kata Andrei.

Setelah berbincang sejenak dengan bapak, Andrei pamit.

Ia mengendarai mobilnya kembali dengan perasaan gelisah.

Embun tidak juga mengunjungi bapaknya. Lalu dimana ia berada?

Andrei meraih ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Embun.

Sial! Ponselnya tetap tidak aktif.

Sudah sejak tadi Andrei menghubunginya, tapi ponsel gadis itu selalu dalam keadaan mati.

"Sial!" Umpatnya sambil membanting kemudinya dengan geram. "где ты моя утренняя роса?" (Gde ty moya utrennyaya rosa - Dimana kamu berada Embun Pagiku?)

Samar-samar, terdengar sebuah lagu dari MP3 player di dalam mobilnya yang melantunkan sebuah lagu dari Ellie Goulding.

You're the light, you're the night
You're the color of my blood
You're the cure, you're the pain
You're the only thing I wanna touch
Never knew that it could mean so much, so much

You're the fear, I don't care
Cause I've never been so high
Follow me to the dark
Let me take you past our satellites
You can see the world you brought to life, to life

Airmata langsung menitik dipipi Andrei.

Hatinya terasa sakit dan ia tak mampu menahannya lagi.

Ia begitu lemah jika Embun beranjak pergi darinya.

Andrei terisak.

Ia menangisi Embun.

Ia tidak bisa kehilangan Embun. Sampai kapanpun Embun harus berada disampingnya. Sampai Andrei mati!

Ketika kedua mata Andrei mulai buram karena airmata. Tanpa disadarinya, sebuah truk melaju dengan kencang kearah mobil Ashton Martin-Vanquish.

Tiba-tiba terdengar suara ban berdecit yang diikuti dengan suara dentuman yang keras menguar diudara.

Ashton Martin-Vanquish berwarna hitam itu terguling keluar dari batas pengaman jalan. Dan mulai berasap.

Seketika itu juga, semuanya menjadi gelap.

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥

My Morning DewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang