Part. 19 : Embun Pagi?

42.9K 2.5K 99
                                    

Author Note:

Jangan marah Thor karena part ini!

Kalo protes, Thor nggak mau update lagi.

Hehehe...

Happy Reading ^_^

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Setelah menerima kabar kecelakaan yang dialami oleh Andrei, Noah yang kebetulan sudah berada dirumah Pelangi langsung membawa Embun ikut serta menuju rumah sakit.

Sudah 2 jam berlalu, Andrei belum juga sadarkan diri.

Pasangan Volkov, Disca, Sean, Pelangi, Noah dan juga Embun masih duduk menunggu di koridor ICU.

Menurut dokter, luka benturan di kepalanya cukup keras.

Namun belum bisa dipastikan lebih jauh mengenai kondisi Andrei, karena pemeriksaan akan dilanjutkan setelah pasien siuman.

Setelah mendengar berita kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh Andrei. Mr. Damian begitu murka pada ibunya sendiri. Mrs. Vanya Volkov.

Mr. Damian bahkan bersumpah tidak akan memaafkan ibunya kalau sampai terjadi sesuatu hal yang buruk pada Andrei.

Kakek Bart langsung meninggalkan New York dan terbang ke Indonesia setelah mendengar kekacauan yang sudah diperbuat oleh istrinya.

"Aku akan ke cafetaria. Apa paman mau segelas kopi?" Tawar Noah.

Mr. Damian mengangguk lemah. "Apa kamu juga mau?" Tanyanya pada Kartika, istrinya. Namun wanita itu menggeleng.

"Bolehkah saya ikut?" Tanya Embun.

Noah mengangguk dan Embun pun segera beranjak dari kursinya.

Mereka berjalan beriringan menuju ke cafetaria.

Sesampainya disana. Noah langsung menuju ke sebuah kedai kopi bermerk kesukaannya dan Embun memilih untuk duduk di salah satu meja di dalam cafetaria rumah sakit.

Pikirannya benar-benar kacau dan sangat takut.

"Minumlah." Kata Noah sambil mengangsurkan segelas kopi latte dihadapan Embun.

Gadis itu tersenyum tipis dan mengucapkan. "Terima kasih."

"Andrei akan baik-baik saja." Kata Noah lagi. Pria itu nampak sedang memaksakan senyumnya.

Embun menitikkan airmatanya. "Saya takut..."

"Kita berdoa saja untuknya, hanya itu yang bisa kita lakukan saat ini. Dan aku yakin, Andrei membutuhkan itu." Kata Noah.

♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡

Sekembalinya dari cafetaria. Beberapa orang yang tengah menunggu Andrei dilorong rumah sakit ini sudah tak nampak lagi.

Noah dan Embun jadi bertanya-tanya kemana perginya mereka?

Perasaan tak enak langsung menyerang relung hati Embun. Ketakutannya memuncak dan ia berharap kalau itu tak akan menjadi kenyataan.

Setelah menanyakan pada suster jaga, barulah mereka menuju kamar VVIP nomor 16.

Rupanya Andrei sudah dipindahkan ke kamar inap.

Noah baru sadar kalau kepergiannya cukup lama. Pasalnya Embun tadi benar-benar membutuhkan waktu untuk sendiri dan menangis. Dan tentu saja Noah tidak bisa meninggalkan gadis itu begitu saja, kan?

Noah melangkah terlebih dahulu memasuki kamar VVIP yang ditempati oleh Andrei.

Kemudian diikuti oleh Embun.

My Morning DewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang