CEO manoban wants me - 07

13.9K 1.3K 46
                                    


Author pov.

"Lisa, ayo makan" ini sudah kesekian kalinya Jennie mengajak Lisa makan, tapi Lisa hanya mengangguk dan tidak beranjak dari kamar granny.

Sudah lima hari semenjak kepergian granny, Lisa masih murung, ia akan menyendiri di kamar granny dan menangis setelahnya. Itu kebiasaan Lisa lima hari kebelakang ini, ia mengambil cuti dan sebagai gantinya Bambam yang menangani perusahaan.

"Aku belum terlalu mahir memasak, tapi aku bisa memasak telor dadar gulung yang enak" Jennie berbangga diri dengan masakannya.

"Tidak apa-apa, kau bisa belajar nanti" lembut Lisa mengusap kepala Jennie.

Kkrrrkk

"Aku lapar, hehehe" Jennie terkekeh memegang perutnya yang keroncongan.

"Kkkhh makanlah jangan menunggu ku, nanti kau bisa sakit perut" kata Lisa.

"Jika kau tidak makan aku juga tidak akan makan" Jennie menggeleng menutup mulutnya.

"Kajja, aku tidak ingin kau sakit" lagi menggenggam tangan Jennie dan membawanya kearah meja makan.

Sesampainya di meja makan, Lisa melihat telur dadar gulung Jennie yang sangat-sangat cantik alias gosong.

Lisa mengulum senyumnya, ia menahan tertawanya takut melukai harga diri Jennie.

"Waaah istriku sangat pandai memasak" Lisa berdecak kagum menatap masakan Jennie.

"Xixixi gomawo" Jennie malu-malu mengulum bibirnya.

"Ayo makan" Lisa duduk diikuti oleh Jennie, mengambil sedikit nasi dan banyak telur. Alasan Lisa mengambil banyak telur karena ia akan menghargai apapun yang di masak oleh istrinya, Jennie.

"Ini sup kimchi Lisa, aku belajar membuatnya tadi. Cobalah" Jennie menyerahkan sup kimchi pada Lisa.

"Waah sepertinya enak" Lisa menyendok sup nya, matanya menyipit dan keningnya berkerut.

"Astaga! ini sangat asin" batin Lisa menelan kasar kuah sup buatan istri tercinta.

"Bagaimana? Enak kan?" Jennie tersenyum manis berharap Lisa memuji masakannya.

"Eemmh y-yah ini begitu enak, aku jadi ingin menghabiskan semuanya" senyum Lisa penuh keterpaksaan.

"Hehe kau bisa saja" kamu Jennie memukul pelan pundak Lisa.

Lisa tetap tersenyum meskipun keasinan, lalu ia menyendok telur dan memakannya.

"Ya tuhan, cobaan apalagi ini, telur ini hambar" batin Lisa mengesedih.

Lisa menatap Jennie, ia menggeleng dan tersenyum setelahnya.

"Honey" panggil Lisa.

Jennie menegang, panggilan sayang dari Lisa membuatnya merinding.

"Y-yah Lisa"

"Aku takut kau sakit perut, kita pesan makanan saja ya"

"Kenapa? Aku kan sudah memasak, apa makanan ku tidak enak?" Jennie tiba-tiba sedih, ia merasa Lisa tidak terlalu suka dengan masakannya.

"A-aniya aku akan menghabiskan masakan mu, aku hanya takut kau tidak kebagian. Jangan berpikir yang tidak-tidak" Lisa memeluk Jennie dan mencium pelipisnya.

"Jinjja!" Jennie kembali berbinar mendengar kata Lisa.

"Eum. Ini pesanlah makanan yang enak" Lisa memberikan ponselnya.

"Manduuu! Nini ingin mandu!" Jennie mengambil ponsel Lisa, ia memesan mandu dan beberapa makanan lainnya.

"Cantik sekali" Lisa mengusap wajah Jennie.

"Tidak apa-apa aku memakan semua ini, aku tidak ingin Jennie-ku sakit" batin Lisa mencium kepala Jennie.

"Lisa-yaa" Jennie tiba-tiba cemberut.

"Hemm, kenapa?" Lisa menatap lembut mata Jennie.

"Yoona eonnie mengatakan aku akan sibuk mulai besok, jadwal pemotretan tidak bisa di undur lagi" kata Jennie.

"Aku bisa mengatur itu untukmu, jika kau mau"

"Aniya, ini memang sudah pekerjaanku. Sudah seharusnya aku bersikap profesional"

"Emm baiklah. Ingat saja jika kau membutuhkan sesuatu aku istrimu selalu ada untukmu" Lisa mencium telapak tangan Jennie, is tersenyum manis dan mencubit pipi Jennie.

Jennie tersipu, wajahnya memerah hanya karena perkataan dan tindakan yang dilakukan Lisa.

"Kkkhh kiyowoo" Lisa terkekeh kecil melihat Jennie yang salah tingkah.

"Dan juga, nanti malam kita akan kerumah mu, aku akan menjelaskan tentang kita. Aku tidak ingin orang tuamu khawatir tentang keberadaan mu" kata Lisa sambil mengusap kepala Jennie.

"Eumm, bersiaplah di marahi eomma. Kau menculik dan menikahi anak manjanya tanpa meminta persetujuan darinya" kata Jennie.

"Jangan khawatir, aku Lalisa manoban akan menaklukkan hati ibu mertua" Lisa mengacak gemas rambut Jennie.

"Jika kau mampu" Jennie tersenyum menyandarkan kepalanya di dada Lisa.

•••

Ma luv💞

Ma luv💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc

04/11/22

Ekhm, mulai nih bau-bau bucen🤭✨

Misa CEO bucin akut, asalkan istri yang masak, ga papa ko masakannya asin sama hambar 😊🤣

Vote.

CEO manoban wants me [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang