CEO manoban wants me - 36

7.1K 978 51
                                    


Author pov.

Jennie dan Lisa sudah di rawat di ruang VVIP, Lisa memutuskan satu kamar bersama Jennie dengan dua bed di dalam.

Pasukan Lisa yang cedera juga di obati, terutama Bambam dan Hyoseop yang di rawat di ruangan masing-masing.

Saat ini Jennie belum terbangun, mungkin ia masih lelah dan merasa sakit di sekujur tubuhnya. Sedangkan Lisa sudah mendingan, ia sudah terbangun dan duduk di samping Jennie sambil mengusap pipi mandu istrinya.

"Baby, cepat bangun hemm, aku begitu merindukanmu" bisik Lisa mencium pipi Jennie.

"Mmmuachh, aku sangat mencintaimu Jennie" tulus Lisa mencium bibir Jennie cukup lama.

"Aku keruangan Hyoseop dan Bambam dulu hemm, aku ingin melihat keadaan mereka" kata Lisa sambil mengelus rambut Jennie.

"Hanya sebentar baby, tidak lama-lama. Tunggu aku nee" Lisa mengecup kening Jennie, berjalan keluar dan menutup pintu dengan pelan.

Lisa berjalan kearah ruangan Bambam, ia ingin melihat keadaan sahabatnya terlebih dahulu.

Ceklek

"Eoh, Lalisa" bertepatan Bambam keluar dari toilet dengan menggunakan tongkat kruk.

"Hai buddy" Lisa tersenyum membantu Bambam duduk di atas kasur.

"Aku tidak lemah manoban" kata Bambam dengan kekehannya.

"Kkkhh kau masih saja tidak mau kelihatan lemah di hadapanku" Lisa menepuk main-main lengan Bambam.

"Aku pria sejati asal kau tau" Bambam menyombongkan dirinya.

"Terserah apa katamu bammie, yang penting kau senang kkkhh. Bagaimana, kau sudah mendingan?"

"Sudah, aku bahkan sudah siap untuk bekerja sekarang"

"Eheiii, perhatikan kata mu bammie, aku tidak suka kau mengesampingkan kesehatan mu. Istirahatlah, jangan memikirkan pekerjaan untuk sekarang" peringat Lisa.

"Ah eheheh mianhe" Bambam menggaruk tengkuknya.

"Ck, kau ini. Aku tidak bisa lama-lama bammie, aku harus menemui Hyoseop lalu kembali lagi pada istriku. Cepat sembuh, jangan memikirkan pekerjaan dan jangan lupa untuk beristirahat. Aku pergi dulu" Lisa menepuk pundak Bambam dan berlalu pergi setelahnya.

"Nee Mrs Manoban" angguk Bambam.

Lisa memasuki ruangan Hyoseop yang di samping ruangan Bambam, ia mendesah pelan saat melihat Hyoseop yang sudah duduk di atas kasur sambil membaca koran.

"Hei buddy" suara Lisa membuat Hyoseop mengentikan bacaannya.

"Lalisa" Hyoseop tersenyum, hendak menghampiri Lisa tapi ia langsung merasa ngilu di perutnya.

"Ahsss" lenguh Hyoseop m

"Jangan banyak bergerak dulu anak manja" Lisa kembali membantu Hyoseop duduk bersandar di kepala kasus.

"Tsk, aku bukan anak manja" elak Hyoseop.

"Kkkhh lalu apa itu saat granny masih hidup dan kau sakit pada saat itu, kau begitu manja dan merengek tidak ingin granny jauh darimu. Hahaha sangat lucu jika diingat-ingat"

"Hisshh jangan membuka kartu ku Mrs Manoban, kau sungguh menjengkelkan" kesal Hyoseop.

"Hahaha minahe mianhae, aku pppfftt- tidak akan membahasnya lagi. Dan ngomong-ngomong Hyoseop-ssi, bagaimana keadaan mu sekarang, sudah sehat atau masih ada keluhan?"

"Sudah mendingan Lalisa, aku sudah bisa bekerja di ruangan, tapi untuk di lapangan masih belum bisa"

"Ck, sangat tidak sopan membahas pekerjaan saat kau sakit. Apa aku pernah memaksamu bekerja saat kau sakit Ahn-ssi?" Lisa menaikkan satu alisnya, pura-pura kesal pada Hyoseop.

CEO manoban wants me [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang