CEO manoban wants me - 33

7.1K 910 41
                                    


Author pov.

"Ini satu suap lagi baby" sekarang Lisa tengah menyuapkan makanan untuk Jennie, ia terus memaksa Jennie karena Jennie hanya mau makan dua sendok saja.

"Engg, Nini kenyang" Jennie menggeleng dan menutup mulutnya.

"Baru dua suap sudah kenyang, perut apa itu?" Lisa mengernyitkan keningnya.

"Perut imut Nini, xixi" Jennie terkikik membalas ucapan Lisa.

"Ada-ada saja. Ayo baby satu suap lagi, aku janji hanya satu suap lagi, hemm" Lisa menyodorkan sendok ke mulut Jennie.

"Nooooo" Jennie tetap menggeleng.

"Ayolah baby, satu suap lagi hemm" bujuk Lisa memelas.

"Tidak mau!" Jennie memalingkan wajahnya dari Lisa.

"Ck, kau mulai nakal lagi Jennie manoban. Ayo makan" suara Lisa berubah menjadi tegas, ia menangkup lembut wajah Jennie dan menatapnya dengan tatapan serius.

"Emmphh- Nini tidak mau" bibir Jennie mencebik, ia masih menggeleng mengindari tatapan mata Lisa.

"Perut imut mu itu akan sakit kalau kau hanya makan dua sendok. Ayo isi lagi, aak" Lisa membuka mulut Jennie dan dengan cepat memasukkan nasi kedalam mulutnya.

"Huweek" Jennie memang nakal, ia dengan sengaja memuntahkan nasi yang baru masuk kedalam mulutnya ke tangan Lisa.

Lisa memejamkan matanya, sudah cukup ia meladeni istri nakalnya.

"Huhh" Lisa menghela nafas panjang, ia membereskan nasi yang berserak, meletakkan piringnya kembali ke atas nampan.

"Aku akan pergi, biarkan saja kau sendirian disini di makan oleh hantu pemakan manusia" Lisa mengambil paper bag yang berada di atas sofa, ia menatap Jennie sebentar lalu pergi keluar.

"Huwaaaa Liliiii! Nini takuuut aaakk Lili jangan pergi huwaaa Lili hiksss hiks" Jennie menjerit saat Lisa telah hilang dari pandangannya.

Lisa pov.

"Huh, benar-benar nakal" aku menggeleng, berjalan mencari toilet di rumah sakit ini.

Sejujurnya aku tidak marah, hanya sedikit kesal saja, aku ingin mandi karena aku merasa bau dan lengket di tubuhku.

Kenapa tidak di ruangan Jennie saja? Itu karena aku ingin mengerjainya makanya aku keluar.

Aku menatap pintu yang bertuliskan toilet, aku masuk dan langsung mandi membersihkan tubuhku.

Aku hanya membutuhkan waktu lima menit untuk mandi, ini bukan di rumah jadi tidak perlu berlama-lama.

Ughh tubuhku segar sekali.

Aku keluar dari toilet, membuang baju kotorku ke tempat sampah lalu berkaca untuk merapikan rambutku.

"Lalisa manoban, kau cantik sekali, wajahmu yang rupawan membuat semua orang tergila-gila padamu" aku tersenyum, memuji diriku sendiri dari bantulah cermin.

"Satu lagi kau itu miliarder Lalisa, kkkhh" aku terkikik geli dengan ucapan ku barusan

"Sudahlah, mending aku menemui istriku"

Aku memasukkan tanganku kedalam saku celana, berjalan santai sambil bersiul menatapi orang-orang yang  kelihatan panik berlalu lalang.

Aku tidak memperdulikannya, aku terus berjalan sampai langkahku terhenti di depan pintu ruangan Jennie.

Aku tersenyum manis, membuka pintu dan senyumku seketika hilang berganti dengan ke panikan dan kesamaan yang tinggi.

Mataku memanas, bagiamana tidak, istriku hilang! dan atap ruangan Jennie hancur yang ku yakini ini ulah para bajingan itu yang menculik istriku melalui helikopter.

"JENNIE!" Aku berteriak kencang, mengambil ponselku di atas nakas dan betapa terkejutnya aku membaca kertas yang bertulisan ancaman.

To my love, Lalisa manoban❤️

Istri jalang mu bersamaku, temukan dia sebelum dia mati dengan keadaan yang mengenaskan.

Your df💋

"FUCK! Benar-benar bitch! Aku akan menangkap mu jelang sialan"  aku segera berlari keluar dari rumah sakit, menghubungi anak buah ku untuk mencari jalang sialan itu.

Aku tau jalang itu! Aku akan menebas kepalanya jika dia berani menyentuh istriku! Fuck fuck fuck.

Aku terus mengumpat sampai Bambam datang menjemputku.

"Rekaman cctv?" Tanyaku dengan cepat.

"Minho sedang meretasnya Lisa, tunggu sebentar lagi" kata Bambam sambil melakukan mobil.

"Aku tidak bisa menunggu sialan! Istriku dalam bahaya! FUCK!"

Bugh

Aku dengan marah meninju dashboard mobil.

"Y-yah aku tau Lalisa, aku tau" Bambam takut mencoba menangkan ku.

Ddrrtt

Aku langsung merampas ponsel Bambam, nama Minho langsung tertera di layar ponselnya.

"Dimana lokasinya!" Tanyaku tidak sabaran.

"M-mrs, nyonya manoban di bawa ke Thailand-"

"Shibbal! saekkiya!" Aku benar-benar murka, lihat saja bitch! Aku akan membunuhmu!

"Kerahkan pasukan kesana! Secepatnya!" Aku mematikan panggilan dan melemparkan ponsel Bambam.

"Ke bandara, kita ke Thailand" aku menatap Bambam tanpa ekspresi.

"B-baik Lisa" Bambam mengangguk, tangannya sudah memutih akibat meremas setir mobil.

•••

tbc

02/11/22

Nini di culik siapa tuh gaes 😱

Sumpah ya, benci banget liat orang yang nge hate Lisa, kaya apa sih anjir. Bukan salah Lisa tapi seolah-olah Lisa lah yang bersalah. Fucek! Kesel sampe ubun-ubun anjoy 😡🤬

Typo tandain, lagi malas revisi.

Vote.

CEO manoban wants me [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang