CEO manoban wants me - 15

10.6K 1K 32
                                    


Lisa pov.

"Lili" Jennie memanggilku dengan suara manjanya, kami sedang berbaring di atas kasur, ia membaringkan kepalanya di dadaku, hendak tidur karena sekarang sudah malam.

"Ya baby" aku dengan lembut menyelipkan anak rambut Jennie ke belakang telinganya.

"Nini merindukan eomma dan appa, tapi Nini takut datang ke mansion karena eomma dan appa sedang marah dengan Nini" Jennie mempoutkan bibirnya, dan pipinya menggembung di atas dadaku.

"Semarah apapun mereka, eomma dan appa Nini akan tetap mencintai Nini sebagai putri manja mereka. Mereka hanya sedikit marah, jika Nini ingin datang ke sana, Lili selalu siap menemani Nini datang ke mansion Kim" kataku sambil mengusap punggungnya.

"Huhh. Jadwal pemotretan Nini padat, belum lagi persiapan solo Nini. hufff waktu Nini sangat sedikit, besok saja Nini harus pergi pagi-pagi"

"Nini"

"Ya Lili?" Jennie mendongak menatap ku.

"Bisakah jadwal pemotretan mu di kurangi? Bukannya apa, aku takut kau kelelahan dan sakit karena jadwal mu terlalu padat. Dan aku akan mengganti kompensasi nya"

"Bukan soal kompensasi Lili, tapi lebih ke profesional dalam menjalankan perkejaan"

"Kau sudah profesional, mengurangi bukan berarti membuatmu tidak profesional. Katakan saja kau ingin istirahat dan ingin fokus untuk mengurus solo mu yang akan mendatang" jelas ku.

Jennie mengerutkan keningnya, tampak tidak suka dengan perkataan ku barusan.

"Kenapa Lili jadi banyak mengatur sih? Selagi Nini bisa, Nini akan melakukan yang terbaik" Jennie melepaskan pelukannya, ia duduk melipat kedua tangannya.

"Bukannya mengatur Nini, hanya saja kau harus menjaga kesehatan mu, dan aku sebagai istri mu khawatir kau kenapa-napa. Jikapun aku mengatur mu itu sah saja, secara kau sudah menjadi istriku sekarang" aku ikut duduk menatap Jennie yang tampaknya kesal.

"Nini sehat, Nini selalu makan yang bergizi setiap hari, Yoona eonnie selalu memperhatikan keadaan Nini. Jadi Lili tidak perlu berlebihan" apa katanya barusan, Berlebihan? seriously? Waah ini anak manja benar-benar.

"Berlebihan?" Aku memperjelas katanya.

"Eum, Lili berlebihan" Jennie mengangguk.

"Kau- ah sudahlah, kalaupun aku menasihatimu sekarang itu akan masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Jadi, lebih baik kita tidur sekarang" aku menghela nafasku, kembali membaringkan tubuhku dan memunggungi Jennie.

Aku juga kesal, Jennie tidak mengerti tentang ucapan ku. Dia menganggap ku berlebihan dan tidak mau mendengar ucapan ku.

Ingin berdebat tapi tidak bisa, bicara dengan Jennie harus menggunakan bahasa bayi, dan sekarang itu tidak mungkin karena Jennie sedang emosi.

Ck, bayi ini bisa marah juga ternyata.

Aku mulai memejamkan mataku saat Jennie ikut membaringkan tubuhnya.

Huhh, tidur ku tidak akan nyenyak jika aku tidak memeluk Jennie. Jennie adalah guling terempuk, ternyaman, dan terwangi seperti bayi.

-

Jennie pov.

Lili marah, ia tidak mengabari ku dan mengirim ku pesan. Biasanya Lili akan membombardir ku banyak pesan, ia akan mengirim banyak spam hanya untuk mendengar kabarku. Dan sekarang lihat, tidak ada satupun pesan yang dikirim oleh Lili.

Tadi pagi-pagi sekali aku berangkat sendirian, Lili tidak mengantarkan ku dan malah asik dengan tidurnya.

Lili menyebalkan, aku kesal.

"Jennie? Kenapa melamun?" Suara Yoona eonnie membuyarkan lamunanku.

"Aniya eonnie, aku hanya sedikit berpikir"

"Berpikir apa? Tidak biasanya bayi ku berpikir" Yoona eonnie duduk di sampingku, menyeka keringat di pelipis dan di leherku.

"Gomawo eonnie" aku tersenyum memeluk pinggang Yoona eonnie.

"Emm, sama-sama bayi Jenjen" Yoona eonnie mengacak poni ku. Iya poni, aku memakai poni karena ini konsep dari pemotretan.

Huhh, mengingat poni, aku jadi merindukan Lili-ku yang berponi.

"Eonnie mengambil makanan mu dulu nee, duduk disini, jadilah anak yang manis okey" kata Yoona eonnie dan mencubit pelan pipi mandu ku.

"Xixi nee eonnie" aku mengangguk, dan setelah itu Yoona eonnie pergi keluar.

Aku mengambil selimut, menutupi tubuhku dan membaringkan kepalaku di atas meja rias.

Cuaca saat ini memang cukup dingin, apalagi aku sedang mengenakan rok pendek. Uughh dingiiin, aku membutuhkan pelukan Lili.

Saat aku hendak memejamkan mataku, tiba-tiba saja aku mendengar suara dua orang staf tertawa dengan menyebut namaku.

"Hahah Jennie itu gemuk, bajunya bahkan hampir tidak muat di tubuhnya. Apakah mungkin dia babi? Hahahah benar-benar jelek"

"Bwahahaha kau benar sekali, dia hampir menyerupai babi kkkhh, mungkin nanti aku akan memberinya saran secara halus untuk segera melakukan diet hahaha"

Deggh

Aku memegang dadaku, terasa nyeri mendengar perkataan mereka.

Tidak terasa air mataku menetes, sakit sekali perkataan yang keluar dari mulut mereka padaku.

"Lili~"


•••

tbc

12/11/22

Tiati lho yang ngatain Nini, entar langsung di kick CEO manoban😏

Ni Doble, kurang baik apa lagi coba ✨

Vote ceffat.

CEO manoban wants me [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang