Chapter 2: Berisik
***
Ting.. Ting.. ting.. Tingg..
Bunyi pesan masuk yang bertubi-tubi membuat (name) terbangun. Untung udah pagi.
"Siapa sih yang ngirim pesan? Masih pagi juga!"
(Name) menyalakan ponselnya.
+81******
> Selamat malam, (name)!"
> Jangan lupa istrahat dan mimpi indah..
> Pagi, (name)!
> Kamu liat pesan aku nggak sih?
> Pasti liat kan yah di pop up hp
> Hari ini kita berangkat bareng yah, aku jemput
> Oke, nggak ada penolakan!"Ih? Siapa sih ini?!.. pen nanya, tapi nanti makin ngelunjak"
Ceklek
Pintu kamar (name) terbuka, Shinsuke masuk.
"Baru jam 04.45, tumben cepat bangun?"
"Kebangun, kak.."
"Yaudah ayo bangun, bantuin kakak bersihin halaman depan.."
"Loh? Kemarin kan-"
"Semalem hujan badai, daun-daun beterbangan dan berakhir berserakan"
"Ohh gitu.. oke ayo"
"Cuci muka dulu"
"Iya" (name) beranjak dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi.
Ting..
Manik Shinsuke melirik ke ponsel (name) yang berdering.
+81******
> Pasti liat kan yah di pop up hp
> Hari ini kita berangkat bareng yah, aku jemput
> Oke, nggak ada penolakan!
> (Name) belum bangun yah? Ayo bangun!!Shinsuke tersenyum tipis.
***
Setelah melewati banyak hal di aktivitas pagi ini, kini keduanya sudah duduk di meja makan untuk sarapan pagi.
"Kak.."
"Iya?"
"Mama sama papa kapan pulang?"
"Mereka masih ada urusan di sana (name).. lagi kangen?"
"Hu'um"
"Nanti telponan bisa"
"Mau peluk mama.."
Tok tok tok
Keduanya saling tatap.
"Astaga-! Jangan sampai orang yang ngirim pesan ke gue tadi beneran datang!"
Shinsuke beranjak dari duduknya.
"Eh kak Shin-! Biar (name) yang buka"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will not Leave You || Miya Atsumu x Readers [END]✓
Novela JuvenilDia mengesalkan. Tapi aku menyayanginya. Kenapa aku bisa terpikat dengan Jamet kuning itu? Tapi.. Itu keberuntungan ku, dia mengisi kehidupan ku dengan kebahagiaan. Ada dimana saat dia hampir meninggalkan ku, benar-benar mempertaruhkan nyawa. "Don't...