Chapter 6; Berhenti
***
Semua kembali ke semula usai Atsumu sembuh. Dan (name) belum sama sekali menyatakan perasaannya ke Atsumu secara langsung dan sadar.
"(Name)! Kamu denger aku cerita nggak sih?"
Terlalu larut dalam pikirannya, (name) sampai tak mendengar ocehan Atsumu sepanjang jalan menuju sekolah.
"E-eh.. so-sorry"
"Kamu mikirin apa?"
(Name) melirik ke selilingnya, sepi.
"Waktu yang tepat nggak sih?"
"Tuhkan melamun lagi.. (name)!"
"Atsumu.."
"Iya?"
Atsumu memperhatikan bibir (name) yang seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan, maniknya juga melirik ke tangan (name) yang bergetar.
"(Name)?"
"A-a...-a-a-aku-.." (name) reflek menggigit bibir bawahnya kuat.
"Pelan-pelan aja (name), ada apa?"
(Name) makin menggigit kuat bibirnya, hingga Atsumu melihat darah yang mengalir dari bibir (name).
"(Name)! Bibir kamu berdarah! Udah, jangan di gigit bibirnya"
Tangan (name) terangkat memegang bibirnya untuk mengecek dan benar saja, ada darah.
"Kita terus ke UKS dulu, ayo!" Atsumu menarik tangan (name).
"Atsumu, nggak usah" keduanya berhenti.
"Tapi- bibir kamu.."
"Nggak parah kok, nanti juga sembuh"
"Nyeri nggak?"
"Dikit doank"
"Nyeri pergilah, jangan sakiti (name)" dua jari Atsumu ia rapatkan dan mencium dua jarinya itu, lalu jarinya ia kecupkan ke bibir (name).
(Name) terdiam dengan tindakan Atsumu.
"Lanjutkan, Tsum!"
Keduanya menoleh ke Suna yang berada tak jauh dengan ponsel di tangannya.
"Dih, setan Lo!" Atsumu beralih menatap (name), "Ayo pergi (name)" Atsumu menarik lengan (name) dan pergi.
"I-itu.. ciuman maksudnya? Ciu-ciuman tidak langsung!! Uwa-! First kiss gue!"
Keduanya berlari bersama hingga sampai di depan kelas (name).
"Sampai deh"
"..."
"Ohiya, tadi mau ngomong sesuatu?"
"Ha? E-enggak kok.. enggak jadi"
Atsumu tersenyum dan mengusap kepala (name), "Jam istrahat nanti, pergi ke rooftop ya? Aku nggak bakal ke sini, aku tungguin kamu disana"
"Mau ngapain?"
"Makan siang bareng, bye-bye" Atsumu melangkah pergi dari kelas (name).
"Ini waktu yang tepat (name), nyatain perasaan Lo di rooftop nanti!"
(Name) terkejut dengan adanya Suna di sampingnya.
"Setan Lo!" (Name) melangkah masuk ke dalam kelas.
"Gue manusia, bukan setan, dan lagi.. gue juga masih hidup"
***
Bel istirahat telah berbunyi delapan menit yang lalu, dan (name) masih belum menuju ke rooftop.
"Pergi nggak pergi nggak pergi nggak pergi nggak.. duhh"
"Tapi.. Atsumu udah nungguin, pergi nggak yah.."
"Kalo Atsumu bercanda, ih tapi nggak mungkin sih"
"Humm gue harus gimanaaa"
"Kata kak Suna ini kesempatan gue.. bisa nggak yah"
(Name) berdiri dari bangkunya, "Oke (name)! Lo harus bisa! Nyatakan sekarang sebelum terlambat, dan juga.. udah mau hampir 10 menit! Atsumu nunggu lama!!"
(Name) mengambil bekalnya dan melangkah cepat menuju rooftop.
"Atsumu! Tunggu gue!!"
***
(Name) telah sampai di depan pintu masuk ke rooftop. Ia mengatur nafasnya terlebih dahulu usai menaiki tangga dengan terburu-buru.
Ceklek
(Name) melangkah mengedarkan pandangannya mencari Atsumu.
"Ah- Atsumu! So-sorry udah nunggu lama"
"Lo telat." Balas Atsumu.
"Eh?"
"Gue nungguin lo"
"Kok.. lo-gue?"
"(Name)"
"I-iya?"
"Gue nggak bakal ngejar Lo lagi, sekarang Lo bebas"
"Eh? Ma-maksudnya?"
"Jam istirahat hanya 15 menit. Gue nantang diri gue sendiri"
"Nantang apa?"
"Gue nunggu Lo disini, jika lewat 10 menit, Lo belum datang, gue mutusin buat berhenti ngejar cinta Lo lagi.. dan itu benar terjadi"
"Ja-jadi?"
"Gue berhenti disini buat ngejar Lo"
"Berhenti?"
"Iya"
-----
To be continued..
522 word.. chp ini dikit yah, hehe
Duh.. Tsumu udah nyerah
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will not Leave You || Miya Atsumu x Readers [END]✓
Ficção AdolescenteDia mengesalkan. Tapi aku menyayanginya. Kenapa aku bisa terpikat dengan Jamet kuning itu? Tapi.. Itu keberuntungan ku, dia mengisi kehidupan ku dengan kebahagiaan. Ada dimana saat dia hampir meninggalkan ku, benar-benar mempertaruhkan nyawa. "Don't...