Chapter 5: Sakit
***
"Kasih tau aja ke Atsumu kalo kamu udah cinta"
"Ih kak Shin mah enak tinggal ngomong aja, (name) mana bisa! Malu tau kak!"
"Atsumu aja nggak"
"Atsumu ya Atsumu, (name) ya (name)! Beda kak"
"Nyatain sebelum terlambat. Kalo Atsumu udah nyerah, pindah haluan udah. Kamu juga yang sakit"
"Nggak nggak! Jangan sampai dia pindah haluan! Harus tetap (name)!"
"Ke makan omongan sendiri kan"
"Waktu itukan emang belum ada rasa"
"Iya iya terserah, kamu pikirin sendiri aja gimana"
"Ih kak Shin.."
Beberapa hari berlalu sejak terakhir (name) meminta saran ke Shinsuke, kakaknya. (Name) sama sekali belum menyatakan perasaannya ke Atsumu.
Atsumu sendiri tentu masih mendekati (name).
"(Name), habisin makanannya cepat, keburu jam tujuh" seru Shinsuke.
"Iya"
"Kak Shin kenapa belum berangkat? Udah beres semua kan?"
"Iya udah"
"Yaudah sana berangkat"
"Kamu ngusir?"
"Bu-bukan gitu kak.. hmm"
"Kakak nungguin kamu, kita berangkat bareng"
"Eh nggak perlu kak, ada Atsumu kok nanti"
"Deket doank, pacarannya kapan?"
(Name) berdecak, "Apaan sih kak!?"
"Samu tadi nelpon.. hari ini Atsumu nggak ke sekolah karena sakit"
"Sakit apa?"
"Tanya aja sendiri sama calon pacar kamu"
"Ngeselin emang!"
***
Jam sudah masuk pembelajaran yang kedua. Seharian (name) tak fokus dengan penjelasan guru, pikirannya di penuhi Atsumu.
"Momennya bakal bagus nggak sih kalo gue datang jenguk Atsumu habis itu nyatain perasaan gue"
"..me)"
"..me)"
"(Name)"
"(Name)!"
(Name) tersentak karena panggilan dari gurunya.
"Jangan melamun! Dengerin penjelasan ibu di depan."
"I-iya Bu, maaf"
***
Setengah hari berlalu, benar-benar (name) berasa nggak ada penyemangat. Suasana di sekitarnya ia rasa sepi, tidak ada ocehan Atsumu.
"Jadi kangen ocehannya.. dan gue jadi nggak berani nyatain perasaan gue!! Hua-!"
Brushh
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will not Leave You || Miya Atsumu x Readers [END]✓
Подростковая литератураDia mengesalkan. Tapi aku menyayanginya. Kenapa aku bisa terpikat dengan Jamet kuning itu? Tapi.. Itu keberuntungan ku, dia mengisi kehidupan ku dengan kebahagiaan. Ada dimana saat dia hampir meninggalkan ku, benar-benar mempertaruhkan nyawa. "Don't...