Chapter 15: Berkorban
***
Seminggu telah berlalu. Usai penerimaan raport, seluruh murid Inarizaki diliburkan kurang lebih 2 minggu.
Jika sebagian berlibur di berbagai tempat wisata, berbeda dengan (name). Ia tak pernah absen untuk pergi ke rumah sakit.
Karena kondisi Atsumu yang masih dalam keadaan kritis, dokter tidak bisa mengizinkan keluarga maupun teman untuk menjenguknya.
Cukup dengan melihatnya dari balik kaca transparan.
"Kak Osamu.."
Osamu menoleh ke arah (name) yang baru tiba. Ia tersenyum tipis.
(Name) beralih menatap Atsumu dari balik kaca yang membatasi. Begitu banyak alat maupun kabel yang entah (name) tak tau namanya itu menempel di tubuh Atsumu.
Atsumu bisa bertahan selama ini dengan alat bantu pernafasan yang menutupi hidung hingga dagu.
"Kakak kamu ikut?" Tanya Osamu.
"A-ah iya, bentar lagi ke sini. Tadi markir dulu"
Osamu mengangguk.
"Kak Suna juga ikut"
"Yaudah, gue susul mereka yah. Temenin Atsumu dulu disini"
"Siap" balas (name) dengan tangan kanannya yang hinggap di dekat alisnya.
Osamu pun pergi.
"Selamat pagi, Tsumu.." sapa (name).
"..."
"Yah sapaan aku belum aja di balas"
"..."
"Atsumu.."
"..."
"Kangen tau.."
"(Name) liburan nanti kamu mau kemana?"
"Ya nggak kemana, di rumah aja udah"
"Ih emang nggak bakal kangen sama aku? Hm?"
"Ntah"
"Liburan nanti kita jalan yah"
"Kemana?"
"Keliling Tokyo, habis itu nanti kan ada festival kembang api, kita liat bareng-bareng yah"
"Mau!"
"Asik.. liburan bareng pacar, hehe"
"Janji yah kita ke sana? Liat kembang api bareng"
"Segitu pengennya?"
"Pengen banget! Aku nggak pernah liat lebih dekat tau! Liatnya dari kamar doank"
"Kakak kamu nggak ngajak emang?"
"Nggak"
"Yaudah iya aku janji kita ke sana liat kembang apinya bareng-bareng"
"Yes!"
"Gemes banget"
"Kan pacar Tsumu"
Sekilas (name) mengingat obrolan terakhirnya bersama Atsumu.
"Kamu.. ingkar janji Atsumu" (name) mengusap air matanya yang tiba-tiba jatuh.
Tangannya terangkat menyentuh dinding kaca tersebut seolah ia mengusap wajah sang kekasih.
"Bertahan yah? Jangan pergi.."
"Ja-jangan tinggalin aku..-hiks"
***
Osamu mengajak Shinsuke dan Suna ke kantin rumah sakit.
"Osamu.. Lo tidur kan? Keliatan banget tuh kantung mata Lo" sahut Suna.
"Iya.. dikit"
"Perhatiin kesehatan Lo. Nggak usah ikut sakit juga" seru Shinsuke.
Osamu mengangguk, "Siap kak"
"Soal donor jantung buat Atsumu.. udah ada?"
Osamu menggeleng.
"Susah nyarinya kak.. ini taruhannya nyawa juga"
Suna mengangkat salah satu tangannya untuk mengusap punggung Osamu.
"Atsumu.. di-dia bakal balik lagi kan?.."
"Gue..- gue nggak mau dia pergi. Gue nggak bisa tinggal sendiri"
"Jangan ngomong gitu anj*r! Atsumu bakal balik pasti!" Sahut Suna.
"Kak Kita, Suna.. gue mau donorin jantung gue"
-----
To be continued..
Astaghfirullah Samu!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will not Leave You || Miya Atsumu x Readers [END]✓
Fiksi RemajaDia mengesalkan. Tapi aku menyayanginya. Kenapa aku bisa terpikat dengan Jamet kuning itu? Tapi.. Itu keberuntungan ku, dia mengisi kehidupan ku dengan kebahagiaan. Ada dimana saat dia hampir meninggalkan ku, benar-benar mempertaruhkan nyawa. "Don't...