Istirahat

42 3 0
                                    

Mereka mendengar seperti seseorang yang sedang berlari. Rendi mencari sumber suara itu. Betapa terkejutnya, mayat hidup itu datang secara tiba-tiba ke arah mereka. Membuat Rendi, Abel, dan teman-temannya berteriak.

Awwrrggghhhhh.........

"Semuanya awas!" teriak Rendi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Semuanya awas!" teriak Rendi

Untung saja mereka langsung menghindari dari terkaman mayat itu dan segera menghindar jauh

"Kalian semua lari, aku akan melawan mayat hidup ini" perintah Rendi

"Aku bantu, jangan sendirian melawannya" tutur Dika

"Baiklah kalau begitu kami pergi, tapi jangan sampai tergigit" Gilang langsung mengajak teman-temannya untuk keluar dari sekolah.

Gilang dan yang lainnya segera keluar dari tempat tersebut. Mereka langsung melewati pintu depan sekolah, ternyata para mayat sudah menunggu di sana membuat langkah mereka terhenti. Mereka mundur melangkah menjauhi dari kerumunan mayat yang ada di depan mata mereka.

"Gimana ini pintu depan dihalangi" desak Tasha

"Kita ke arah kantin aja kak, di sana ada pintu keluar" usul Abel

"Yaudah ayo" perintah Gilang

Mereka langsung berlari menuju kantin sekolah, ternyata di sana terdapat banyak sekali mayat yang terkapar di lantai. Mereka tak mempedulikan, mereka langsung keluar ke arah pintu.

*****************

Rendi dan Dika bersiap-siap untuk melawan mayat itu dengan senjatanya.

"Siap?" teguh Dika

"Siap, ayo serang........!" teriak Rendi

Dorrrrrr......

Rendi menembak pelurunya ke arah mayat itu di dadanya. Mayat itu pun meraung, dengan sigap Dika langsung menikamnya dengan pisau. Ia menikamnya secara brutal hingga darah dari mayat hidup itu keluar sangat banyak.

Pakaian Dika dipenuhi darah membuat warnanya menjadi merah. Rendi pun menembaknya lagi mayat itu ke arah kepalanya hingga kepala mayat hidup itu meledak. Ternyata kelemahannya ada bagian kepala, mayat itu langsung jatuh tak berdaya.

"Gila, ngeri banget" kaget Dika

"Untung aja kamu menghindar sebelum kepala mayat itu meledak" desak Rendi

"Yaudah ayo kita pergi" ajak Rendi

Rendi dan Dika langsung menyusul teman-temannya. Saat hendak pergi melewati pintu depan sekolah, suara dari handphone Rendi berbunyi.

"Ren, kalian baik-baik saja?" ternyata suara itu adalah Adira

"Kami baik-baik saja, kalian ada dimana?"

"Kami keluar lewat kantin, kalian jangan melewati pintu depan sekolah karena para mayat itu ada di sana" perintah Adira

Rendi langsung melihat ke arah pintu depan sekolah, ternyata memang benar para mayat itu sedang berdiri di depan pintu tersebut.
Rendi dan Dika pun langsung pergi melewati pintu kantin.

Mereka akhirnya keluar dari sekolah itu, dengan wajah lesuh membuat mereka berhenti sejenak untuk beristirahat. Disaat mereka beristirahat, Rendi melihat adik dan teman-temanya menghampiri dia.

"Syukurlah kalian selamat" lega Adira

"Wow, kalian berantakan sekali" ejek Gilang

"Ya, untung kami bisa melawan mayat itu" letih Dika

Mereka pun langsung melanjutkan perjalanan.

*****************

Pukul 17.23, hari sudah mulai gelap. Rendi, Abel, dan teman-temannya terus berjalan di daerah yang tidak mereka kenali. Hanya jalanan ber-aspal dengan pohon di sekelilingnya, mereka sampai tidak sadar sudah sampai di tempat seperti ini. Rendi terus mencari tempat untuk mereka beristirahat karena sudah seharian berjalan, langkah kaki mereka pun terhenti sejenak, menghela napas untuk beberapa saat.

"Kita harus kemana lagi, kita sudah berjalan seharian tapi tidak ada tempat pengungsian" letih Adira

Rendi berpikir keras kemana lagi untuk mencari tempat berlindung. Hari pun sudah mulai gelap, dengan pakaian mereka yang sudah lusuh karena seharian berlari.

"Mungkin lebih baik kita cari rumah untuk menumpang" usul Rendi

"Sepertinya kita juga sudah jauh dari kota dan kayaknya kita sampai di sebuah tempat seperti komplek perumahan" pikir Jefri

Ternyata langkah mereka terhenti di tempat seperti komplek perumahan, terdapat sebuah gapura di depan mereka yang bertuliskan "MUTIARA HATI RESIDENCE" dengan warna gapura itu berwarna hitam dan hitam disertai lampu taman yang indah di sekelilingnya. Tanpa berpikir panjang mereka memasuki gapura itu.

Saat memasuki area perumahan tersebut, tempat itu sangat gelap hanya beberapa lampu jalan yang menyala. Mereka harus menyalakan senter dari handphone.

"Syukurlah ada komplek perumahan di sekitar sini" lega Gilang

Mereka terus berjalan kedalam menelusuri setiap jalan di daerah perumahan tersebut. Terdapat pertigaan jalan langkah mereka berhenti melihat kanan dan kiri yang mana jalan untuk mencari rumah yang cukup besar.

Rendi pun mengambil jalan kanan, dengan instingnya Rendi dan teman-temannya terus berjalan. Setelah lama berjalan akhirnya mereka sampai di sebuah rumah perumahan yang sangat besar. Rumah itu pagari dengan cat berwarna hitam dengan pohon palem yang tertanam di pinggirnya.

 Rumah itu pagari dengan cat berwarna hitam dengan pohon palem yang tertanam di pinggirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rendi membuka pagar itu, tapi sayang ternyata pintu pagar itu dikunci dengan gembok. Rendi harus mencari benda agar gembok itu terbuka, ia mengambil sebuah batu yang tak jauh dari pagar itu. Rendi langsung membongkar paksa gembok itu hingga akhirnya terbuka. Ia langsung membuka pintu pagar dan mengajak lainnya masuk kedalam.

Bagian teras di rumah itu sangat luas terdapat dua kursi dan satu meja di bagian pinggir pintu masuk rumah dan parkiran mobil, Rendi dan lainnya beristirahat di teras, menghela nafas sambil merenggangkan kaki yang pegal.

"Huh........capek banget" letih Dika

"Sudah jam 7 malam, sebaiknya kita tinggal di sini untuk sementara" teguh Rendi

Rendi membuka paksa pintu rumah itu karena terkunci dengan batu hingga akhirnya pintu terbuka. Mereka langsung memasuki rumah itu, Tasha langsung menyalakan lampu itu dan saat semuanya terang. Pandangan mereka terkejut karena tempat itu............

Bersambung............

World Z ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang