"Kacau kenapa bang?" tanya Rendi
"Daerah tempat Abang kerja sudah dikarantina karena wabah" suara Rama dari handphone Rendi terdengar suara seperti kekacauan, abang bakal jemput, kamu sekarang ada dimana?"
"Di Perumahan Mutiara Hati Residence"
"Kenapa kamu ada di sana?" bingung Rama
"Di sini juga kacau bang, terjadi wabah di sini dan juga banyak mayat hidup"
"Mayat hidup?" kaget Rama
"Iya, Rendi juga bingung kenapa bisa kaya gini"
"Yaudah Abang bakal jemput kamu, nanti sherlock aja tempatnya"
"Iya Bang hati-hati" telepon berakhir
Mendengar perkataan Kakaknya Rendi yang ternyata masih baik-baik saja membuat Rendi bernafas lega. Rendi berpikir sejenak dan memikirkan, bagaimana kalau Rendi dan teman-temannya untuk pergi dari tempat ini. Tapi, tidak mungkin karena di luar sana terlalu banyak mayat hidup berkeliaran. Pikirnya pun sedikit runyam, dan Rendi melanjutkan tidurnya.
***********
Jam 7.45
Pagi yang cukup dingin membuat Rendi terbangun, ia bangun dari tempat tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan diri, ia melihat sekeliling rumah ternyata tidak ada seorang pun di rumah tersebut. Rendi mencari keberadaan teman-teman dan adiknya, ternyata tidak ada. Ia langsung pergi keluar rumah dan mungkin saja mereka ada di sana.Ternyata di luar rumah tidak ada juga, ia langsung pergi mencari daerah komplek perumahan. Terlalu jauh Rendi pergi dari rumah, ia tidak sengaja mendengar suara seperti alarm mobil. Rendi langsung mencari sumber suara itu, ternyata suara itu berada di daerah taman komplek perumahan.
Rendi langsung pergi ke taman, dan di saat Rendi pergi ke taman. Ia terkejut melihat mayat hidup berkumpul di daerah tersebut. Rendi membeku melihat setidaknya ratusan mayat hidup seperti ingin menghancurkan mobil itu. Dan ia tersadar saat ada sesuatu menyadarinya.

"Ren....ayo pergi dari sini" ternyata Dika mengajak untuk pergi.
Mereka langsung pergi dari tempat itu.
Sesampainya di rumah mereka langsung berkumpul di ruang tamu.
"Kenapa kalian keluar dari rumah?" tanya Rendi
"Kami tadi iseng-iseng pengen keluar rumah, dan melihat situasi di daerah perumahan ini. Tapi, yang tadi kamu lihat kan, banyak banget mayat hidup" jawab Gilang
"Huh.... kayaknya kita gak bisa berlama-lama di sini" resah Rendi
"Aku setuju. Tapi, kita mau kemana?" bingung Jefri
Rendi berpikir keras tentang rencana mereka untuk pergi dari perumahan ini. Tapi dia teringat Kakaknya.
"Aku tadi dapat telepon dari kakakku, dia bisa membantu kita"
"Abang Rama?, apa Bang Rama baik-baik aja kak?" kaget Abel
"Iya, Abang baik-baik aja. Dan dia sekarang bakal menjemput kita ke sini"
"Wah, syukurlah kita dapat bantuan" girang Adira
Mereka langsung membuat rencana sebelum pergi.
***********
Jam 11.00
Hari sudah mulai siang. Rendi dan teman-temannya langsung mempersiapkan barang-barang. Yang lainnya membawa obat-obatan, makanan, pakaian bersih. Sedangkan Rendi membawa pisau, kapak, tali tambang, dan ia melihat pistol hand gun yang dia sering bawa, ia melihat isi peluru di dalamnya yang hanya berisi empat peluru. Ia langsung bergegas dan memanggil teman-temannya.
"Baiklah, kita harus pergi dari sini secepatnya, jangan lupa selalu berjaga-jaga" perintah Rendi
Mereka langsung pergi dari komplek perumahan.
Cuaca mendadak menjadi mendung, awan hitam pun menyelimuti matahari membuat daerah sekitar sedikit gelap. Rendi dan teman-temannya langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju tempat yang sudah di rencanakan. Yaitu, Balai Kota. Meskipun beresiko, mau tidak mau mereka harus ke sana.
Di saat mereka keluar dari gapura, mereka melihat beberapa anjing yang sedang memakan daging itu. Yang ternyata berasal dari mayat yang mereka lihat . Rasa takut Rendi dan lainnya membuat mereka terdiam membeku.

Tak disadari anjing itu mengetahui keberadaan Rendi dan teman-temannya. Hal itu membuatnya menjadi agresif, dengan tubuh yang berlumuran darah dan mata yang memutih. Ia menggonggong, gonggongan itu di sahut oleh anjing lainnya."Semuanya lari" perintah Rendi
"Aku bakal lawan mereka"
Teman-teman Rendi langsung berlari secepat mungkin sesuai perintah Rendi.
Rendi menembakkan pelurunya dan tepat mengenai sasaran. Pelurunya berhasil mengenai salah satu anjing, tapi anjing yang lain langsung mengejar Rendi. Rendi pun menembaknya lagi. Tapi, sayang tembakan itu meleset.
Rendi langsung berlari secepat mungkin untuk menghindari mereka.
Bersambung...........
KAMU SEDANG MEMBACA
World Z ( On Going )
TerrorRabies bermutasi?, terdengar seperti mimpi buruk. Tapi ini nyata. Media dihebohkan oleh adanya virus yang mematikan yang berasal dari air liur hewan, siapapun yang terkena virus ini akan berubah menjadi makhluk agresif. Dan yang paling menyeramkan v...