Tujuan

9 2 0
                                    

Suasana semakin tak karuan. Bang Rama harus menahan rasa sakit di bagian perutnya, karena tertembak oleh senjata api.

"Bang Rama bertahanlah!" Rendi meringis sambil menahan pendarahan pada perut Bang Rama menggunakan seragam sekolahnya.

Darah yang keluar dari perut Bang Rama terus keluar tak mau berhenti, Rendi semakin kebingungan lalu dia menyuruh Tasha dan Adira mengambil perban dan perekat untuk menutupi luka.

Darah yang keluar dari perut Bang Rama terus keluar tak mau berhenti, Rendi semakin kebingungan lalu dia menyuruh Tasha dan Adira mengambil perban dan perekat untuk menutupi luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tasha langsung mengambil kotak P3K di bagian belakang mobil dan mengambil perban dan perekat. Adira mulai menutupi luka itu menggunakan perban secara melingkar di bagian perut Bang Rama lalu ditambahkan perekat agar perban itu tidak lepas.

"Gimana keadaan Bang Rama, Ren?" teriak Jefri dari depan

"Lukanya semakin parah kita harus cari pertolongan"

"Kay coba kamu liat map, kita berada dimana sekarang " perintah Jefri

Kayla langsung membuka maps di handphonenya, ia mengkoordinasikan bagian daerah yang dilalui oleh mobil Van.

"Kita baru sampai di daerah Purwakarta, kalau dilihat dari mapnya kita akan sampai di Banten sekitar enam jam lagi"

"Coba kamu telepon siapapun yang bisa menolong kita"

Kayla lalu mencari nomor telepon yang dapat dihubungi, ia langsung menekan nomor ayahnya. Suara memanggil pun terdengar jelas oleh Jefri.

"Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif, silahkan tunggu beberapa saat" sial, nomornya tidak bisa dihubungi, Kayla langsung mencari nomor lain, ia langsung menekan nomor yaitu pamannya. Kayla berkeringat dingin berharap nomor pamannya dapat dihubungi.

"Tut....tut....tut....halo Kayla" kayla tercengang akhirnya nomor pamannya dapat dihubungi.

"Halo paman, akhirnya Kayla bisa menelepon paman" air mata Kayla langsung keluar lega.

"Paman juga bahagia bisa menghubungi Kayla, bagaimana keadaan disana?"

"Keadaannya kurang baik, semuanya tidak bisa dihubungi. Kayla dan teman-teman akan pergi ke Banten untuk mencari pertolongan, karena disini ada yang terluka, paman bisa bantu gak mencarikan pertolongan"

"Kamu sekarang ada di daerah mana?"

"Purwakarta"

"Nah, kebetulan sekali paman sekarang berada di daerah Karawang, secepatnya kamu kesana ya. Nanti paman akan kasih tempatnya lewat pesan"

"Baik paman, terima kasih ya" Kayla langsung menutup telepon.

Kayla langsung memberitahu kepada Jefri agar secepatnya ke daerah Karawang untuk menemui pamannya. Dengan penuh tekad Jefri langsung menginjak gas mobil van dengan kecepatan penuh.

World Z ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang