~~~ Happy Reading ~~~
Weasley bersaudara menyentak keras sekali dan kaki Harry terlepas dari cengkeraman Paman Vernon. Begitu Harry sudah di dalam mobil dan membanting pintunya menutup, Ron
berteriak, "Tancap, Fred!" dan mobil itu tiba-tiba saja meluncur menuju bulan. Harry tak bisa mempercayainya, dia bebas. Dia menurunkan kaca jendela mobil, angin malam mengibarkan rambutnya. Dia memandang atap rumah-rumah di Privet Drive yang
semakin menjauh. Paman Vernon, Bibi Petunia, dan Dudley, ketiganya menatap terpana dari jendela kamar Harry."Sampai musim panas tahun depan!" seru Harry.
Weasley bersaudara terbahak dan
Harry bersandar kembali ke tempat duduknya, nyengir lebar sekali."Keluarkan Hedwig," katanya kepada Ron. "Dia bisa terbang mengikuti kita. Sudah lama sekali dia tak punya kesempatan merentangkan sayapnya."
George menyerahkan jepit rambut kepada Ron dan sesaat kemudian Hedwig sudah meluncur riang gembira dari jendela mobil, lalu melayang-layang mengikuti mereka seperti hantu.
"Jadi, bagaimana ceritanya, Harry?" kata Ron tak sabar. "Apa yang terjadi?"
Harry menceritakan kepada mereka semua tentang Dobby, peringatan yang diberikannya kepada Harry, dan musibah puding violet. Terjadi kesunyian yang panjang setelah Harry mengakhiri ceritanya. Mereka kaget.
"Sangat mencurigakan," kata Fred akhirnya.
"Jelas mengada-ada," George menyetujui. "Jadi dia bahkan tidak mau memberitahu siapa yang merencanakan semua ini?"
"Kurasa dia tak bisa," kata Harry.
"Sudah kukatakan, setiap kali nyaris buka rahasia, dia langsung membentur-benturkan kepalanya ke dinding."Harry melihat Fred dan George berpandangan.
"Kalian mengira dia bohong kepadaku?" kata Harry.
"Yah," kata Fred, "coba pikirkan, peri rumah punya kekuatan gaib sendiri, tetapi mereka biasanya tidak bisa menggunakannya tanpa izin tuan mereka. Kurasa si Dobby itu sengaja dikirim untuk mencegahmu kem-bali ke Hogwarts. Ada yang mau mempermainkanmu. Apa di sekolah ada yang dendam padamu?"
"Ada," Harry dan Ron langsung menjawab bersamaan. "Draco Malfoy,"
Harry menjelaskan. "Dia membenciku."
"Draco Malfoy?" kata George, menoleh.
"Bukan anak Lucius Malfoy, kan?"
"Mestinya. Itu bukan nama yang sangat umum, kan?" kata Harry. "Kenapa?"
"Aku dengar Dad bicara tentang dia," kata George. "Dia pendukung besar
Kau-Tahu-Siapa.""Dan waktu Kau-Tahu-Siapa menghilang," kata Fred, menoleh memandang Harry, "Lucius Malfoy kembali, katanya dia tidak bermaksud melakukan semua itu. Omong kosong,
Dad berpendapat dia orang dekat Kau-Tahu-Siapa."Harry tak pernah mendengar desas-desus tentang keluarga Malfoy sebelumnya, dan ini sama sekali tidak mengejutkannya. Kalau dibandingkan dengan Malfoy, Dudley Dursley
tampak seperti anak yang baik, bijak-sana, dan penuh perasaan."Aku tak tahu apakah keluarga Malfoy punya peri-rumah...," kata Harry. "Siapa pun pemiliknya, tentulah keluarga penyihir yang sudah turun-temurun dan kaya raya," kata Fred.
"Yeah, Mum ingin sekali kami punya peri rumah untuk menyetrika," kata George. "Tapi yang kami punya hanyalah hantu konyol di loteng dan jembalang yang berkeliaran di kebun.
Peri rumah adanya di rumah-rumah besar, kastil, dan tempat-tempat seperti itu. Kau tak akan menemukannya di rumah kami...."